Pasar Gede konon sudah ada sejak tahun 1930 di masa kolonial Belanda. Dulunya Pasar Gede menjadi tempat perdagangan masyarakat China dan Belanda dengan pribumi.
Di bagian depan, tampak deretan penjual alat masak sekaligus aneka oleh-oleh makanan kemasan. Ada juga papan informasi mengenai spot penjual.
Kios Mbak Parti menawarkan aneka oleh-oleh makanan kemasan untuk pelancong. Harganya bisa lebih miring daripada di luar.
Pencinta pecel pasti senang belanja bumbu pecel buatan Ibu Kareni. Per seperempat kilogram (kg) harganya Rp 20 ribu. Bisa pilih tidak pedas, sedang, dan pedas.
Ke Pasar Gede tak lengkap tanpa jajan lenjongan. Harganya Rp 5 ribu saja sudah dapat jajan pasar lengkap.
Inilah Bu Rubi, seorang penjual lenjongan. Ia membuat sendiri tiap jajan pasar yang dijual di kios mungilnya.
Mau beli karak? Di toko Bu Ngatmi, harga karak per bungkus besar Rp 10 ribu saja.
Masih di tempat yang sama, racikan teh tubruk yang nasgitel bisa dibeli. Satu plastik berisi aneka merek teh ini dibanderol Rp 25 ribu.
Salah satu jajanan populer di Pasar Gede nih, Dawet Telasih Bu Dermi. Dawet ini kian terkenal karena pernah dicicipi Jokowi.
Seporsi dawet telasih dengan tape dibanderol Rp 11 ribu. Isinya ada cendol, ketan hitam, jenang sumsum, biji selasih, cairan gula, santan dan tambahan es batu.