Jakarta - Berkunjung ke Desa Dwi Karya Bhakti di Jambi. Ada proses pengasapan ikan tradisional yang diolah langsung oleh Suku Anak Dalam yang sering disebut Orang Rimba.
Galeri Foto
Gurih Sedap, Ikan Asap yang Dibuat Langsung Oleh Suku Anak Dalam di Jambi

Dibina oleh organisasi masyarakat Pundi Sumatra, produksi ikan asap ini jadi salah satu mata pencaharian warga Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Dwi Karya Bhakti. Foto: detikFood
Alur produksi ikan asap di SAD ada enam. Pertama proses pembersihan dan pencucian, ikan patin dibelah lalu dikeluarkan isi perutnya dan dicuci bersih dengan air mengalir. Foto: detikFood
 Kemudian masuk ke dalam tahap perendaman. Semua ikan yang sudah dibersihkan, direndam ke dalam air larutan cuka dan garam selama kurang lebih 30 menit, untuk ikan sebanyak 20 kg. Foto: detikFood
Setelah itu mulai proses pengasapan, di sini mereka menggunakan oven yang dibuat sendiri, dan bisa menampung 40-50 kg ikan dalam sekali panggangan. Foto: detikFood
Usai dipanggang ikan lalu dijemur di bawah sinar matahari selama sehari penuh. Foto: detikFood
Selain harganya yang murah, kualitas rasa ikan asap buatan SAD di Desa Dwi Karya Bhakti ini tak perlu diragukan lagi. Mereka menjual ikan asap ini ke toko bahkan lewat toko online. Foto: detikFood
Setelah itu ikan ditimbang, dan ikan dikemas dengan plastik menggunakan mesin vacum. Satu bungkus ikan asap ini dihargai Rp 15.000 saja.
 Foto: detikFood
Ikan asap ini bisa diolah menjadi gulai dengan tambahan daun singkong. Bisa juga digoreng lagi dengan sambal. Foto: detikFood
Setelah dijual ke toko dan toko online, ikan asap ini juga dibagikan ke warga sekitar. Memang ada jatah sendiri untuk komunitas SAD. Foto: detikFood
Bagi yang tertarik mencoba ikan asap tradisional ini bisa cek Instagram @minahasopeluk. Foto: detikFood