Banyak pelanggan setianya yang menyebut kedai ini sebagai Kwetiau Arang Dazam, karena terletak di Jalan Dazam Raya. Foto: detikFood
Buka dari tahun 1985, memang sejak awal kedai makan ini tidak ada plang namanya. Oh ya, semua menu di sini masih dimasak langsung oleh sang pemilik, yaitu Alin. Foto: detikFood
Alin terbilang tak neko-neko dengan menu makanan yang ia tawarkan. Hanya ada kwetiau, bihun dan mie goreng saja di sini. Topping lengkap berisi udang, cumi, bakso ikan, dan irisan daging babi. Foto: detikFood
Alin menyebutkan bahwa sejak pertama kali berjualan kwetiau, dirinya sudah memakai arang dari kayu laut untuk memasak makanannya. Foto: detikFood
Harganya pun dipukul rata, seporsi mie, bihun atau kwetiau lengkap seharga Rp 50.000, tentunya dengan porsi makanan dan topping yang royal. Foto: detikFood
Benar saja, dengan keahlian Alin mengolah kwetiau, rasa kwetiau di sini tak mengecewakan. Aroma harum dari tumisan bumbu dasar seperti bawang putih semerbak menggoda selera. Foto: detikFood
Tekstur kwetiaunya kenyal, dan tidak hambar karena semua bumbunya meresap hingga ke dalam. Daging babi, cumi dan udangnya pun tak amis sama sekali, tak alot, tetap empuk dan juicy. Foto: detikFood
Selain kwetiau, ada juga menu mie goreng lengkap yang dimasak di atas arang. Toppingnya memang tak berbeda dengan kwetiau. Tetap menggunakan daging babi, bakso ikan, cumi, udang dan sayuran. Foto: detikFood
Mie gorengnya enak, tetap dengan ciri khas rasa ‘smokey’ dari arang yang dipakai untuk memasak. Keseimbangan rasa antara manis dari kecap dan gurih dari bumbunya berpadu sempurna di setiap suapan. Foto: detikFood
Terakhir ada menu bihun goreng lengkapnya yang tak kalah enak. Menggunakan bihun medan, yang teksturnya sedikit lebih tebal tapi tetap kenyal dibandingkan bihun biasa. Foto: detikFood