Bukan berasal dari Asia, hidangan mie bernama Rechta ini merupakan sajian khas Algeria. Berupa mie pipih dengan topping kentang, zucchini, kacang polong dan masih banyak lagi. Foto: Taste Atlas
Khao Soi merupakan hidangan mie asal Thailand yang disajikan dengan kuah santan berempah. Hidangan ini dilengkapi topping daging, ayam maupun babi. Foto: Taste Atlas
Berbeda dengan ramen, tonkotsu disajikan dengan kuah kaldu yang lebih pekat rasanya. Hidangan khas Jepang ini terkenal dengan irisan potongan daging babi yang juicy dan lembut. Foto: Taste Atlas
Pertama kali hadir tahun 1910, ramen Jepang begitu populer di dunia. Berbagai jenis kaldu dan topping bisa dipadukan untuk sajian ramen yang nikmat. Foto: Taste Atlas
Miso ramen tentu berbeda dengan ramen biasa. Jika ramen hanya menggunakan kaldu, miso ramen akan menambahkan bumbu miso ke dalamnya. Hasilnya cita rasanya akan lebih gurih dengan warna kuah yang keruh. Foto: Taste Atlas
Soy sauce atau kecap asin khas Jepang yang memiliki karakter unik juga bisa disajikan menjadi kuah ramen. Diracik dengan campuran kaldu, shoyu ramen paling nikmat disantap selagi hangat. Foto: Taste Atlas
Dan Dan merupakan hidangan mie paling klasik khas Tiongkong. Mie yang satu ini dihidangkan dengan racikan minyak cabai, sayuran dan terkadang juga lengkapi dengan pasta kacang. Foto: Taste Atlas
Berbeda dengan shoyu yang menggunakan kecap asin, shio ramen menggunakan garam sebagai bumbu utamanya. Biasanya hidangan ini ditandai dengan warna kuah yang bening dengan rasa asin gurih yang kuat. Foto: Taste Atlas
Cara menikmati tsukemen khas Jepang berbeda dengan mie pada umumnya dimana kuah kaldu dan mie akan dipisah. Cara makannya mie harus diambil dan dicelupkan dahulu ke dalam kaldunya. Foto: Taste Atlas
Setelah didominasi oleh Jepang, hidangan asal Taiwan bernama Beef Noodle ternyata juga mendapat rating tinggi. Bahkan hidangan mie ini disajikan pada festival khusus. Foto: Taste Atlas
