Soto Mariyam berlokasi di Jl. Zaenal Zakse 3 No. 1277, tepatnya dekat area Kelenteng Eng An Kiong. Usaha soto asli milik warga Madura ini diperkirakan sudah ada sejak lebih dari 80 tahun lalu.
Berada di dekat area pasar, Soto Mariyam kerap jadi tujuan penjual maupun pengunjung pasar untuk menumpas lapar. Gerai sederhana ini buka sejak pagi sehingga bisa jadi tujuan sarapan.
Area meracik soto Madura dan makan di Soto Mariyam jadi satu. Meski tempatnya mungil, tapi penataannya rapi dan bersih.
Ini dia generasi penerus Soto Mariyam sekarang. Sebelah kiri, Suratie, sang peracik soto. Sementara sebelah kanan adalah Nur Hasanah, cucu pendiri Soto Mariyam.
Racikan soto Madura terdiri dari nasi, tauge, daun seledri, garam, kuah soto, plus beberapa potongan daging. Penyempurnanya, taburan bawang goreng dan sesendok kecap asin.
Soto diracik dengan rempah lengkap. Alhasil cita rasanya gurih enak. Suratie mulai mengolah soto pukul 03.30 setiap harinya.
Isian daging sapinya lumayan banyak. Teksturnya super empuk dan lembut sehingga tak butuh banyak perlawanan saat digigit.
Enaknya lagi, potongan daging ini juga diselipi sedikit lemak sehingga ada sensasi rasa gurih. Semuanya berpadu sempurna dengan kuah soto yang menyegarkan.
Saat beli Soto Mariyam, pembeli harus pakai nasi. Harga seporsinya Rp 12.000 saja.
Pelengkap Soto Mariyam juga tak kalah menarik selera. Ada tempe goreng hingga perkedel yang padat isiannya.
"Kalau babat 1 potong Rp 15.000, tempe dan perkedel Rp 2.000, telur Rp 4.000," jelas Nur Hasanah soal harga pelengkap soto Madura.
Racikan sambal yang pedas segar di Soto Mariyam. Paling enak mengaduknya jadi satu dengan nasi dan kuah soto. Slurpp!