Menembus Lorong Waktu! Begini Penampakan 10 Warung Makanan Tempo Dulu

Berbeda dengan zaman sekarang, roti di masa lampau dijajakan dengan gerobak sepeda. Roti yang satu ini bermerek Roti Laena. Foto ini konon diambil pada tahun 1995 di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Instagram/perfectlifeid

Belum modern seperti sekarang, warung makan di Bali pada tahun 1995 ini masih begitu sederhana. Terlihat dari bakul-bakul yang ditumpuk sebagai wadah makanannya. Foto: Instagram/perfectlifeid

Sejak tahun 1956, sate kambing sudah populer sebagai kudapan yang dijajakan secara kaki lima. Para penjualnya bahkan tampak bergotong royong menusukan potongan daging pada sebilah bambu. Foto: Instagram/perfectlifeid

Tidak jauh berbeda dengan masa kini, kebiasaan bermain setelah pulang sekolah juga banyak dilakukan di masa lampau. Foto yang diambil tahun 1992 ini menampilkan para siswa yang sedang mampir ke warung usai pulang sekolah. Foto: Instagram/perfectlifeid

Pada tahun 1952 ada beberapa penari Bali yang dibawa ke Amerika Serikat untuk mengenalkan budaya gamelan Bali. Disela-sela misi mulianya, mereka sempat diabadikan saat makan es krim bersama. Foto: Instagram/perfectlifeid

Masih hadir hingga sekarang warung kelontong seolah menjadi jawaban bagi berbagai kebutuhan masyarakat. Sejak tahun 1980 bahkan sudah ada toko kelontong sebesar ini yang lengkap dengan berbagai jajanan anak-anak. Foto: Instagram/perfectlifeid

Jauh sebelum ditertibkan, di masa lampau banyak pedagang makanan kaki lima yang boleh masuk ke dalam kereta dan menajajkan makanan. Salah satunya seperti penjual gorengan di kawasan Malangbong, Jawa Barat. Foto: Instagram/perfectlifeid

Tidak hanya warung kelontong besar, pada tahun 1986 ada juga warung kelontong kecil-kecilan di sudut perumahan warga. Bahkan terlihat pemilik warung yang sedang asyik menjaga warung miliknya. Foto: Instagram/perfectlifeid

Minimnya alat transportasi untuk membawa barang membuat banyak penjual makanan masih melakukan cara-cara tradisional. Salah satunya yang masih identik hingga hari ini adalah membawa makanan yang dijual di atas kepala. Foto: Instagram/perfectlifeid

Sebelum kafe-kafe kini berkembang pesat, dulu untuk mendapatkan minuman segar masyarakat Jakarta hanya butuh menunggu di tepi jalan saja. Pada tahun 1985 sempat diabadikan penjual es limun yang masih menjajakan minuman dengan gerobaknya. Foto: Instagram/perfectlifeid