Bikin Merinding! 10 Kafe di Dunia Ini Punya Konsep Menyeramkan

Menerapkan konsep penjara, area makan di kafe ini bahkan terkunci rapat oleh jeruji besi. Makanannya tidak diantarkan ke meja melainkan melalui celah pada pagar besi saja. Foto: Frist We Feast

Di Tokyo, ada sebuah kafe yang cukup ekstrem. Untuk bisa menikmati makanan pesanannya, pelanggan harus membedah tubuh yang disajikan di atas mejanya terlebih dahulu. Foto: Frist We Feast

Tanpa gemerlap lampu, pelanggan di kafe ini harus makan dalam kegelapan. Tidak akan ada sedikitpun cahaya di sini. Sepertinya tidak akan cocok untuk kamu yang takut kegelapan. Foto: Frist We Feast

Tidak cocok untuk yang mudah jijik! Kafe ini 'meletakan' toilet di mana-mana. Mulai dari tempat duduk hingga wadah makanan semuanya terbuat dari toilet.

Foto: Frist We Feast

Bernama Hellfire Cafe, kafe ini berada di sebuah bangunan paling berhantu di kota London. Bahkan suasananya juga dibuat seolah seperti berada di tengah pemakaman yang mengerikan. Foto: Frist We Feast

Dibuat gelap dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang kafe ini menerapkan konsep dunia zombie. Para pelayan dan hiasangand i dalam kafenya cukup untuk bikin pelanggan merinding. Foto: Frist We Feast

Walaupun dilayani oleh suster yang cantik tetapi pelanggan yang datang ke sini seolah harus bermain peran. Heart Attack kafe membuat pelanggannya sebagai pengidap penyakit jantung. Foto: Frist We Feast

Sesuai dengan namanya 'Vampires Cafe' di sini juga ada peti mati ala vampir yang menemani pelanggannya makan. Potongan tengkorak buatan juga ada di setiap sudut dengan suasana serba mera seolah di rumah vampir. Foto: Frist We Feast

Pasukan Nazi yang terkenal bengis dan kejam ternyata justru di hadirkan di kafe ini. Kafe yang berada di Bandung akan membuat pelanggan yang datang seolah bagian dari tentara Nazi. Foto: Frist We Feast

Pernah mengalami masa sulit saat era pemerintahan Mao Zedong, kafe di China ini justru menghadirkan suasana itu kembali. Kafenya didesain seolah berada di rumah seorang diktator dengan pelayan yang berseragam tentara. Foto: Frist We Feast