Sedapnya Pepes Legendaris di Tepi Bendungan Walahar Karawang

Pepes Walahar H Dirja
Restoran Pepes Walahar H Dirja merupakan yang pertama di Karawangnya. Warungnya buka sejak tahun 1984. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Pepes Walahar H Dirja memiliki area makan yang luas. Ada yang indoor dan juga outdoor. Bahkan di bagian bawah ada area makan berupa saung-saung khas Sunda. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Dibukanya warung pepes ini berawal dari sang suami yang hobi mancing di sungai Citarum. Dari hasil memancing itu biasanya ikan-ikan dijual mentah. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Namun, saking banyaknya penjual ikan mentah akhirnya H Dirja dan istrinya memilih untuk menjual ikan hasil pancingan dengan cara dimasak dan dijadikan pepes. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Jenis ikan yang dipakai untuk pepes adalah ikan jambal. Ibu H Dirja mengatakan bahwa ikan jambal tersebut merupakan ikan liar yang diambil dari sungai Citarum. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Ikan jambal tersebut kemudian diracik dengan resep pepes yang diturunkan dari sang ibu. Selain ikan jambal, warung ini juga menawarkan aneka pepes lainnya. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Mulai dari pepes jamur, pepes ayam, pepes ikan teri, pepes ikan peda, ikan kecil goreng, udang goreng, udang tepung telur, ayam bakar dan masih banyak lagi. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Berkisar mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 19.000. Selain itu, ada menu lainnya seperti karedok, sup, cobek lele yang tak kalah lezat. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Dulu, ikan yang ditawarkan di sini merupakan hasil pancingan sendiri. Namun kini, Ibu H Dirja membeli ikan lantaran tak ada orang yang bisa turun ke sungai untuk memancing. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja
Jika biasanya pepes ikan dimasak dengan cara dikukus, maka berbeda dengan pepes Walahar. Pepesnya diracik dengan rempah-rempahan. Foto: detikcom/Riska Fitria
Restoran Pepes Walahar H Dirja merupakan yang pertama di Karawangnya. Warungnya buka sejak tahun 1984. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pepes Walahar H Dirja memiliki area makan yang luas. Ada yang indoor dan juga outdoor. Bahkan di bagian bawah ada area makan berupa saung-saung khas Sunda. Foto: detikcom/Riska Fitria
Dibukanya warung pepes ini berawal dari sang suami yang hobi mancing di sungai Citarum. Dari hasil memancing itu biasanya ikan-ikan dijual mentah. Foto: detikcom/Riska Fitria
Namun, saking banyaknya penjual ikan mentah akhirnya H Dirja dan istrinya memilih untuk menjual ikan hasil pancingan dengan cara dimasak dan dijadikan pepes. Foto: detikcom/Riska Fitria
Jenis ikan yang dipakai untuk pepes adalah ikan jambal. Ibu H Dirja mengatakan bahwa ikan jambal tersebut merupakan ikan liar yang diambil dari sungai Citarum. Foto: detikcom/Riska Fitria
Ikan jambal tersebut kemudian diracik dengan resep pepes yang diturunkan dari sang ibu. Selain ikan jambal, warung ini juga menawarkan aneka pepes lainnya. Foto: detikcom/Riska Fitria
Mulai dari pepes jamur, pepes ayam, pepes ikan teri, pepes ikan peda, ikan kecil goreng, udang goreng, udang tepung telur, ayam bakar dan masih banyak lagi. Foto: detikcom/Riska Fitria
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Berkisar mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 19.000. Selain itu, ada menu lainnya seperti karedok, sup, cobek lele yang tak kalah lezat. Foto: detikcom/Riska Fitria
Dulu, ikan yang ditawarkan di sini merupakan hasil pancingan sendiri. Namun kini, Ibu H Dirja membeli ikan lantaran tak ada orang yang bisa turun ke sungai untuk memancing. Foto: detikcom/Riska Fitria
Jika biasanya pepes ikan dimasak dengan cara dikukus, maka berbeda dengan pepes Walahar. Pepesnya diracik dengan rempah-rempahan. Foto: detikcom/Riska Fitria