Di Rest Area KM 88 B Purbaleunyi Bisa Makan Enak di Kampoeng UMKM

Kampoeng UMKM
Kampoeng UMKM merupakan besutan dari Ahmad Nizar yang berkolaborasi dengan Raden Roto Ati Rina sebagai pengelola. Foto: detikcom
Kampoeng UMKM
Kampoeng UMKM sendiri mengusung area kuliner dengan suasana kampung yang tradisional. Foto: detikcom
Kampoeng UMKM
Areanya didominasi dengan bambu-bambu ala gubukan. Rina menyebutkan bahwa kuliner di sini merupakan produk UMKM. Foto: detikcom
Kampoeng UMKM
Ada 18 tenant kuliner di Kampoeng UMKM. Semua tenant tersebut tidak ada yang menawarkan menu makanan yang sama, jadi setiap tenant punya menu sendiri. Foto: detikcom
Sate maranggi di Kampoeng UMKM Rest area km 88 Purbaleunyi
"Di sini kita pemerataan jadi satu tenant gak boleh sama menunya sama tenant yang lain. Supaya gak bersaing juga," ujar Rina. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Kampoeng UMKM
Menu-menu yang ditawarkan di Kampoeng UMKM merupakan kuliner khas Indonesia. Mulai dari sate maranggi, sate ayam, soto Betawi, seblak, nasi ayam, bakmi Jawa dan masih banyak lagi. Foto: detikcom
Sate maranggi di Kampoeng UMKM Rest area km 88 Purbaleunyi
Jadi semua menu yang ditawarkan tenant-tenant di sana ditulis dalam satu daftar menu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Sate maranggi di Kampoeng UMKM Rest area km 88 Purbaleunyi
Jika memesan pengunjung tidak perlu mendatangi tenant. Cukup duduk, nanti pelayan di sana akan memberikan buku menu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Sate maranggi di Kampoeng UMKM Rest area km 88 Purbaleunyi
Kampoeng UMKM juga menerapkan sistem pengkurasian bagi pelaku-pelaku UMKM yang bisa bergabung. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Sate maranggi di Kampoeng UMKM Rest area km 88 Purbaleunyi
Rina mengatakan bahwa pengkurasian dilakukan dengan melakukan test food terlebih dahulu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Kampoeng UMKM merupakan besutan dari Ahmad Nizar yang berkolaborasi dengan Raden Roto Ati Rina sebagai pengelola. Foto: detikcom
Kampoeng UMKM sendiri mengusung area kuliner dengan suasana kampung yang tradisional. Foto: detikcom
Areanya didominasi dengan bambu-bambu ala gubukan. Rina menyebutkan bahwa kuliner di sini merupakan produk UMKM. Foto: detikcom
Ada 18 tenant kuliner di Kampoeng UMKM. Semua tenant tersebut tidak ada yang menawarkan menu makanan yang sama, jadi setiap tenant punya menu sendiri. Foto: detikcom
Di sini kita pemerataan jadi satu tenant gak boleh sama menunya sama tenant yang lain. Supaya gak bersaing juga, ujar Rina. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Menu-menu yang ditawarkan di Kampoeng UMKM merupakan kuliner khas Indonesia. Mulai dari sate maranggi, sate ayam, soto Betawi, seblak, nasi ayam, bakmi Jawa dan masih banyak lagi. Foto: detikcom
Jadi semua menu yang ditawarkan tenant-tenant di sana ditulis dalam satu daftar menu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Jika memesan pengunjung tidak perlu mendatangi tenant. Cukup duduk, nanti pelayan di sana akan memberikan buku menu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Kampoeng UMKM juga menerapkan sistem pengkurasian bagi pelaku-pelaku UMKM yang bisa bergabung. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Rina mengatakan bahwa pengkurasian dilakukan dengan melakukan test food terlebih dahulu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho