Kampoeng UMKM merupakan besutan dari Ahmad Nizar yang berkolaborasi dengan Raden Roto Ati Rina sebagai pengelola. Foto: detikcom
Kampoeng UMKM sendiri mengusung area kuliner dengan suasana kampung yang tradisional. Foto: detikcom
Areanya didominasi dengan bambu-bambu ala gubukan. Rina menyebutkan bahwa kuliner di sini merupakan produk UMKM. Foto: detikcom
Ada 18 tenant kuliner di Kampoeng UMKM. Semua tenant tersebut tidak ada yang menawarkan menu makanan yang sama, jadi setiap tenant punya menu sendiri. Foto: detikcom
"Di sini kita pemerataan jadi satu tenant gak boleh sama menunya sama tenant yang lain. Supaya gak bersaing juga," ujar Rina. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Menu-menu yang ditawarkan di Kampoeng UMKM merupakan kuliner khas Indonesia. Mulai dari sate maranggi, sate ayam, soto Betawi, seblak, nasi ayam, bakmi Jawa dan masih banyak lagi. Foto: detikcom
Jadi semua menu yang ditawarkan tenant-tenant di sana ditulis dalam satu daftar menu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Jika memesan pengunjung tidak perlu mendatangi tenant. Cukup duduk, nanti pelayan di sana akan memberikan buku menu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Kampoeng UMKM juga menerapkan sistem pengkurasian bagi pelaku-pelaku UMKM yang bisa bergabung. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho
Rina mengatakan bahwa pengkurasian dilakukan dengan melakukan test food terlebih dahulu. Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho