Tak sulit untuk menemukan warung Soto Betawi Senen Jaya. Lokasinya berada di blok 5 lantai dasar, tepatnya ada di sebelah pintu masuk menuju parkiran. Foto: detikcom
Warung yang sudah berdiri sejak tahun 1974 ini merupakan milik pasangan Gatot Sukisno dan Yosiana Yetty. Sejak dulu hingga sekarang, rasa sotonya tetap konsisten lezatnya. Foto: detikcom
Resep yang digunakan oleh Gatot merupakan resep keluarga. Itu dipakai ketika ia mulai berbisnis dengan rekannya hingga akhirnya memutuskan untuk buka sendiri. Foto: detikcom
Soto Betawi ini menggunakan kuah santan yang gurih. Teknik meracik sotonya juga cukup menarik perhatian. Isian sotonya direbus sebentar, lalu diracik bumbu baru diguyur kuah santan. Foto: detikcom
Seporsi soto Betawi di sini dibanderol seharga Rp 30.000. Isiannya antara lain ada tomat, kentang, daging, iso, babat, usus dan kikil. Foto: detikcom
Sementara untuk kuahnya, tidak hanya tersedia kuah santan tetapi juga ada kuah bening. Namun, kuah santan paling menjadi favorit semua pelanggan. Foto: detikcom
Menurut kami, isian soto Betawi di sini sangat melimpah. Mulai dari daging, iso, babat, kikil dan usus semuanya lembut ketika digigit, sehingga tidak perlu usaha berlebih. Foto: detikcom
Saking melimpahnya, menurut kami seporsi soto Betawi di sini porsinya bisa dimakan untuk dua orang. Karena lokasinya berada di dalam pasar, suasana makan di sini agak bising. Foto: detikcom
Konsistensi dan kualitas rasa yang ditawarkan oleh Soto Betawi Senen Jaya membuat warung ini selalu punya langganan dari masa ke masa. Maka tak heran warungnya selalu ramai setiap hari. Foto: detikcom
Lina mengatakan bahwa dalam sehari warungnya bisa menghabiskan belasan hingga puluhan kilogram daging. "Kalau masa-masa lebaran bisa 20 kg, kalau hari biasa itu 15 kg," tutur Lina. Foto: detikcom