Salah menggunakan lambang mata uang, penjual nasi kuning ini 'memeras' pelanggannya. Gunakan lambang '$' (dollar), harga nasi kuning ini jadi Rp 114 juta. Foto: 1cak.com
Berniat ingin melakukan promosi dengan memberi diskon, tetapi tak ada perubahan harga yang terjadi. Harga yang dicoret Rp 28.500 tetapi harga barunya tetap saja Rp 28.500. Foto: 1cak.com
Bukan menjadi hemat, pelanggan yang membeli paket ini tampaknya akan merugi. Dituliskan paket hemat, harganya justru naik hingga Rp 6.700.
Foto: 1cak.com
Lakukan promosi dengan harga murah, sepertinya penempatan harganya terbalik. Harga promo dari susu cair ini justru jadi lebih mahal dari harga aslinya. Foto: 1cak.com
Lagi-lagi salah coret harga. Minuman kemasan seharga Rp 6.200 ini dijual menjadi Rp 6.400, tetapi tulisan di sekitarnya mengatakan harga yang baru adalah harga promosi. Foto: 1cak.com
Lakukan teknik 'S3 Marketing' yang kocak, penjual cendol ini banting harga habis-habisan. Segelas cendol seharga Rp 8 juta kini dijual menjadi Rp 8 ribu. Foto: 1cak.com
Tak paham konsep penambahan huruf 'K' dalam penulisan harga, penjual ini justru membuat pelanggan enggan membeli. Penulisan "5.000K" artinya minuman yang dijualnya seharga Rp 5 juta. Foto: 1cak.com
Keterlaluan! Sesuai dengan namanya, 'harga heran' yang ditawarkan supermarket ini benar-benar bikin heran. Awalnya harganya dibanderol Rp 10.990, setelah diberikan diskon harganya melambung jadi Rp 83.900. Foto: 1cak.com
Bukan hanya menyegarkan, penjual minuman ini juga memberikan edukasi bagi pelanggannya. Untuk mengetahui harga minumannya, ada persamaan aljabar yang harus dikerjakan. Foto: 1cak.com
Menghindari pesanan yang tak jelas, kedai minuman ini punya trik sendiri. Siapapun yang memesan menu 'sembarang' atau 'terserah' harus membayar Rp 1.250.000. Foto: 1cak.com