Tak hanya menawarkan pemandangan indah dan udara sejuk, kawasan wisata Puncak juga menghadirkan banyak wisata kuliner yang tidak boleh dilewati. Salah satunya penjual sate yang bisa ditemukan begitu banyak di jalur Puncak. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Salah satu yang terkenal, Sate Maranggi Sari Asih yang berada di kawasan Cipanas. Walaupun letaknya sedikit lebih jauh dari kawasan wisata Puncak, tetapi banyak pengunjung Puncak yang rela menyambangi rumah makan ini. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Saat tidak ada pembatasan atau sebelum pandemi melanda, Sate Maranggi Sari Asih bisa buka secara terus menerus selama 24 jam. Kepulan asap dan arangnya tidak henti-hentinya terus ditambahkan dan seolah menjadi penanda agar tidak terlewat bagi pengunjung yang ingin melipir ke sini. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Kini kondisi warung satenya lebih sepi. Hal ini disampaikan oleh salah satu pekerjanya yang merasa warung sate jauh lebih sepi dari biasanya. Perubahan jam operasional juga diberlakukan yang mebuat warung sate tutup pukul 21.00. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Pada umumnya sate disajikan dengan nasi putih hangat atau potongan lontong sebagai pendamping. Tetapi di sini ada ketan bakar yang menjadi identitas Sate Maranggi Sari Asih. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Seolah menjadi andalan, ada Sate Campur yang dibanderol seharga Rp 4 ribu. Satu tusuknya berisi potongan daging sapi dengan selipan lemak. Saat msuk mulut lemaknya langsung meleleh dan memanjakan lidah. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Selain itu ada juga Sate Daging bagi yang kurang menyukai lemak. DIbanderol seharga Rp 5 ribu, potongan daging sapinya begitu empuk juiciy. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Makan ketan bakar selagi hangat juga akan semakin komplet rasanya jika sambil dicocol dengan sambal oncomnya yang khas. Perpaduan tekstur ketan yang garing lembut dengan sate maranggi yang empuk benar-benar memanjakan lidah. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Di setiap mejanya ada sebaskom sambal oncom yang khas sebagai bumbu pelengkap sate maranggi dan ketan bakar. Dibanderol seharag Rp 3.500 per potong ketan bakar selalu laris diburu pengunjung. Kika kurang menyukainya, kamu bisa saja memesan nasi putih. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Walaupun harus ditempuh selama kurang lebih dua jam dari ibu kota, tetapi banyak kendaran berplat 'B' yang selalu hadir memenuhi rumah makan sate legendaris ini. Sudah hadir sejak satu dekade silam, tidak membuka cabang menjadi kunci utama Sate Maranggi Sari Asih tetap menjaga kualitas menunya. Foto: detikcom/Diah Afrilian