Sudah ada sejak tahun 1970, rumah makan ini juga disebut sebagai pelopor nasi balap Puyung di Lombok. Foto: Rachman_punyaFOTO
Tempatnya sangat sederhana dan masuk ke dalam gang pemukiman warga. Foto: Rachman_punyaFOTO
Cara mengolah makanan di sini juga masih tradisional dengan tungku dan kayu bakar. Sehingga menghasilkan cita rasa yang nikmat. Foto: Rachman_punyaFOTO
Plecing ayam atau ayam bumbu merah ini yang menjadi primadona dari nasi balap Puyung. Warnanya yang merah merona menampilkan cita rasa yang pedas nampol. Foto: Rachman_punyaFOTO
Pembungkusnya juga masih menggunakan daun pisang. Begini tampilannya kalau kamu ingin membawa pulang. Foto: Rachman_punyaFOTO
Selain yang pedas, ada juga ayam suwir kriuk menambah tekstur dan cita rasa jadi lebih sedap. Foto: Rachman_punyaFOTO
Seporsi nasi balap Puyung ini dibanderol Rp 20.000. Dijamin puas makan di sini, jadi jangan sampai lewatkan saat liburan ke Lombok ya! Foto: Rachman_punyaFOTO