Foto: detikFood / Yenny Mustika SariWarung lesehan bernama Balamo Sembalun. Menurut Rozak pemanu detikFood selama di Sembalun, warung lesehan ini yang pertama kali muncul di Sembalun.
Tim detikFood bertemu Ibu Ida, sang juru masak dan pemilik Lesehan Balamo Sembalun. Ia juga menuturkan kepada detikFood soal bumbu kuning untuk memasak ikan nila. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari
Satu porsi ikan nila khas Sembalun ini disajikan bersama sayur bening. Pilihan sayur beningnya tidak menentu, kali ini mereka menyajikan bayam dan labu siam. Tentunya nasi putih hangat tak lupa disajikan. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari
Saat mencicipi bumbu kuningnnya, ada sensasi gurih dan sedikit asam segar. Karena ada jeruk orson pada campuran bumbunya. Rasanya sangat memanjakan lidah, apalagi disantap bersama nasi hangat. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari
Untuk ikannya sendiri juga tak amis dan berbau lumpur. Teksturnya sangat lembut dan lumer di mulut. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari
Sayur bening bayam dan labu siam menambah kenikmatan makan siang hari itu. Sayur bening tersebut memberikan sensasi yang segar. Apalagi udara Sembalun yang sejuk, sehingga dapat menghangatkan tubuh. Ikan nila bumbu kuning ini bisa dinikmati dengan harga Rp 60.000 per paketnya. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari
Selesai mencicipi ikan nila khas Sembalun, kami juga disuguhkan segelas teh daun mint hangat. Tehnya ditambahkan gula, jadi memiliki rasa yang agak manis dan memberikan sensasi dingin dan menyegarkan dari daun mint. Foto: detikFood / Yenny Mustika Sari