Bali - Mampir ke Dapur Bali Moela, Desa Les, Bali bisa mencicipi seafood ngiyu racikan Chef Yudi. Seafood segar tersebut diracik di dapur tradisional.
Galeri Foto
Segar Gurih Seafood Ngiyu Racikan Dapur Bali Moela

Dapur Bali Moela merupakan bisnis kuliner Chef Gede Yudiawan untuk memberdayakan Desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali. Restoran ini mengusung konsep dapur terbuka. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pengunjung bisa melihat proses memasak secara langsung. Dapurnya berupa dapur tradisional khas Bali. Menggunakan tungku titik tiga yang bisa digunakan sekaligus. Foto: detikcom/Riska Fitria
Detikcom dalam Rangkaian Ekspedisi 3.000 Kilometer bersama Wuling diajak menikmati seafood ngiyu racikan Chef Yudi (10/10). Restoran ini menggunakan bahan-bahan lokal yang didapat dari alam sekitar. Foto: detikcom/Riska Fitria
Salah satu menu yang dihidangkan adalah seafood ngiyu khas Desa Les. Menurut Chef Yudi, sebenarnya kuliner khas Bali itu sama, hanya saja ada beberapa perbedaan pada bahan-bahan yang digunakan. Foto: detikcom/Riska Fitria
Seafood ngiyu sendiri berisi lawar, gurita panggang, cumi, sate lilit dan sambal matah Menu tersebut disajikan di wadah seperti tampah mini dari anyaman bambu dan dialasi daun pisang. Foto: detikcom/Riska Fitria
Selain itu, juga disajikan sup ikan barakuda di mangkuk mungil. Untuk lawarnya berisi kacang kedelai, irisan gurita, daun cabe puyang dan kelapa taktak atau kelapa iris yang dibakar. Foto: detikcom/Riska Fitria
Rempahnya sangat terasa terlebih pada rempah lempuyang. Bumbunya juga terlihat medhok, tetapi rasanya tidak berlebihan ketika dicicip. Kemudian kami menyukai gurita panggang bumbu serapah. Foto: detikcom/Riska Fitria
Bumbu serepah ini berbasis santan kental. Bumbunya yang berwarna kuning dan bertekstur kental itu menyelimuti daging gurita yang dipotong-potong kecil. Foto: detikcom/Riska Fitria
Daging guritanya sangat tebal tetapi tidak keras. Guritanya juga masih segar, baru ditangkap sebelum akhirnya dimasak. Rasanya gurih apalagi saat berpadu dengan bumbu serapahnya. Foto: detikcom/Riska Fitria
Untuk menu penutup kami disajikan daluman atau cincau hijau yang disajikan dengan santan dari kelapa yang dibakar. kemudian juga ditambah juruh. Foto: detikcom/Riska Fitria