Sate Ayam H. Ishak jadi salah satu kuliner legendaris di Pasar Lama Tangerang. Walaupun sudah berjualan lebih dari setengah abad, sate yang satu ini masih saja tidak pernah sepi dari pembeli. Foto: detikcom/Diah Afrilian
AlmarhumH. Ishak memulai usahanya dengan berkeliling. Baru pada tahun 1954 mendiang mendapatkan sebuah tempat di kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang yang hingga kini menjadi tempat satenya terus mangkal dan didatangi pembeli. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Sate Ayam Haji Ishak tak kalah populer dengan jajanan viral yang ramai diperbincangkan di media sosial. Menurut keterangan Munar, anak dari Almarhum Haji Ishak, kepada detikcom (22/9), banyak pelanggan yang rela datang jauh-jauh untuk sate yang legendaris ini. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Buka mulai pukul 2 siang, sate ayam yang tidak pernah sepi pembeli in akan ludes dalam waktu 6 jam saja. Tidak jarang saat akhir pekan Sate Ayam Haji Ishak juga bisa tutup lebih cepat karena lebih banyak pelanggan yang datang. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Berbeda dengan sate Madura lain yang menyajikan banyak pilihan jenis daging, Sate Ayam Haji Ishak hanya menyajikan sate yang terbuat dari daging ayam saja. Semua bagian ayam bahkan bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sate di sini. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Dibanderol mulai dari Rp20 ribu kamu sudah bisa menikmati seporsi sate ayam yang legit dan khas bumbunya di sini. Menu yang paling unik yang bisa kamu nikmati adalah sate telur muda. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Walaupun hanya menyajikan sate ayam, tetapi ada banyak jenis sate yang biasa disajikan di sini. Mulai dari sate daging, sate kulit, ati, ampela bahkan hingga telur muda semuanya ada di sini. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Penggunaan arang batok hingga kacang Madura yang khusus untuk bumbu kacangnya juga dipertahankan hingga saat ini. Bahan-bahan yang tidak digantikan sesuai dengan yang digunakan oleh Haji Ishak diakui sebagai kunci utama cara menjaga keaslian rasanya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Untuk pembuatan bumbunya sendiri juga ada yang secara khusus menanganinya sehingga hasil rasanya tidak akan berbeda-beda. Kelezatan rasanya yang dipertahankan ini bahkan mampu membuat Sate Ayam Haji Ishak laris hingga 6.000 tusuk per hari. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Ratusan tusuk bisa langsung dibakar bersamaan untuk mencegah antrean pelanggan yang terlalu mengular. Ternyata tiga ratus tusuk dalam sekali bakar saja masih membuat para pelanggan harus sabar mengantre. Foto: detikcom/Diah Afrilian