Herdarti Sri Kristiyaningsih, wanita asal Boyolali yang merintis mie mocaf sejak 2018. Ia terinspirasi membuat mie berbahan singkong setelah melihat kawan-kawannya yang memiliki anak disabilitas autis mengalami kesulitan dalam mengonsumsi mie karena tinggi gluten.
Ia lantas membuat mie tanpa kandungan gluten, yang salah satunya ditemukan di singkong. Dibantu peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hendarti membuat sendiri tepung mocaf yang kaya beta-karoten.
"Satu tahun saya mengutak-atik, membuat takaran komposisi yang pas. Setiap hari saya mencoba 10 komposisi berbeda,” kata Hendarti ditemui di rumahnya di Singkil, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Senin (4/10/2021). Ia pun tak putus asa meski harus ratusan kali uji coba.
Setelah setahun lebih, perjuangannya akhirnya membuahkan hasil. Komposisi yang pas akhirnya ditemukan dan mie mocaf itu tidak hancur.
Untuk membuat mie mocaf, komposisi tepung mocaf dan campuran maizena diaduk dalam mesin pengulen adonan. Ditambahkan telur, dan sedikit garam mesin terus berputar.
Selanjutnya, adonan dimasukan ke mesin pemipih. Berulang-ulang hingga adonan berbentuk memanjang sempurna. Buliran tepung mocaf dibalurkan ditiap sisi adonan pipih ini. Langkah selanjutnya, adonan masuk ke mesin pencetak mie.
"Setelah jadi berbentuk mie, harus segera dikukus. Kalau kena angin terlalu lama bisa hancur,” jelasnya. Mie dimasukkan ke dalam wadah dan ditimbang. Lalu dimasukkan ke dandang untuk dikukus. Setelah itu mie dikeringkan.
Mie mocaf bisa dimasak tiga versi yakni mie goreng, mie kuah maupun langsung digoreng seperti kerupuk. Untuk memasaknya, cukup sebentar saja dimasukkan ke air panas, jangan diaduk-aduk karena bisa hancur.
Kini mie mocaf buatannya dengan merk Hend’s sudah memiliki pasar. Saat ini, produksi dan pengemasan mie mocaf dibantu dua pegawainya. Sehari Hendarti mampu memproduksi 300 bungkus.
“Untuk satu bungkus mie mocaf seharga Rp 14.500. Ada tiga varian, original, brokoli dan wortel. Dalam sebulan saya bisa menjual sampai 1.000 bungkus," terangnya.