Tidak jauh berbeda dengan daerah lain, kabupaten Polewali Mandar juga punya makanan khas yang terbuat dari ketan. Bentuknya menyerupai nasi bakar yang dibungkus daun pisang dan dibakar. Foto: detikcom/Abdy Febriady
Bernama gogos kambu, kembaran lontong khas Polewali Mandar ini terbuat dari beras ketan dicampur santan. Di bagian dalamnya kemudian diisi dengan daging ikan cakalang suwir dan kelapa parut. Foto: detikcom/Abdy Febriady
Setelah dibungkus rapi dalam daun pisang, gogos kambu akan diikat kedua sisinya. Kemudian gogos kambu akan dibakar di atas bara api dar sabung ataupun tempurung kelapa. Foto: detikcom/Abdy Febriady
Saat ini banyak warga yang menggantungkan hidup dari hasil berjualan gogos kambu. Salah satunya Mumina (60 tahun), warga Desa Tandung, Kecamatan Limboro. Foto: detikcom/Abdy Febriady
"Sudah ada sekitar tujuh tahunan yang menjual gogos kambu," kata Mumina kepada detikcom Minggu sore (15/08/21). Foto: detikcom/Abdy Febriady
Dalam sehari Mumina mengaku mampu mengantongi penghasilan setidaknya Rp600 ribu dari penjualan gogos kambu. Hebatnya, usaha gogos kambu milii Mumina ini tidak terpengaruh pandemi virus corona. Foto: detikcom/Abdy Febriady
Setiap harinya, Mumina menjual gogos kambu sejak subuh hingga sore hari. Tidak jarang ia juga akan lanjut berjualan hingga malam jika ada pesanan dari pelanggannya. Foto: detikcom/Abdy Febriady
Gogos kambu buatan Mumina sudah begitu populer untuk masyarakat sekitar. Bahkan salah satu warga mengaku hampir setiap hari memebeli gogos kambu buatan Mumina ini. Foto: detikcom/Abdy Febriady
"Setiap lewat sering mampir beli (gogos kambu), rasanya enak, nikmat, ini salah satu makanan khas orang Mandar," pungkas Masni tersenyum. Foto: detikcom/Abdy Febriady
Di tempat ini, untuk enam buah gogos kambu, dijual seharga Rp 10.000. Umumnya gogos kambu disajikan bersama sambal pedas dan telur asin. Foto: detikcom/Abdy Febriady