Nasi goreng Rp 1.000 ini merupakan wujud aksi mulia di tengah pandemi COVID-19. Idenya datang dari empat organisasi yaitu Masyarakat Ekonomi Syariah, ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surakarta, ICMI dan Aisyiah.
Nasi goreng sengaja dijual murah untuk menggembirakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Lokasinya ada di Bakmi Jawa Pak Met, di Jalan Veteran, Serengan.
Harga nasi goreng tadinya Rp 5.000, namun empat organisasi itu menjualnya dengan Rp 1.000 saja. Mereka menombok selisih biaya.
Racikan nasi gorengnya nikmat dengan tambahan telur dan suwiran daging ayam. Rasanya gurih enak dan tidak terlalu pedas.
Nasi goreng itu dimasak oleh sejumlah karyawan di Warung Bakmi Pak Met. Untuk mempercepat prosesnya, mereka masak nasi goreng dengan alat canggih semacam panci putar yang ditempatkan di atas kompor.
Dalam sehari, nasi goreng Rp 1.000 ini dibuat sampai 240 bungkus. Dijual mulai pukul 16.00 WIB sampai kupon habis. Untuk membuatnya dibutuhkan beras sebanyak 20 kilogram.
Pembeliannya menggunakan kupon. Untuk satu kupon, warga bisa mendapatkan dua bungkus nasi goreng dengan harga Rp 2.000 saja.
Rencananya nasi goreng Rp 1.000 ini akan ditawarkan sampai 21 Agustus 2021.
Nasi goreng harga Rp 1.000 itu dibungkus menggunakan kertas minyak berwarna cokelat. Untuk takaran satu bungkusnya merupakan satu mangkuk atau satu porsi makan.
Salah seorang warga yang membeli nasi goreng, Eni Lestari (28) mengaku cukup senang bisa membeli nasi goreng harga Rp 1.000 saja. "Cukup membantu, harganya sangat murah. Saya belum pernah membeli nasi goreng harga Rp 1.000," ucapnya.