Es Dawet Jembut Kecabut, Minuman Khas Purworejo yang Manis Menyegarkan

dawet hitam jembut kecabut khas purworejo
Berkunjung ke Kabupaten Purworejo belum lengkap rasanya jika belum menikmati es Dawet Jembut Kecabut. Meski namanya terkesan 'jorok', tapi minuman yang satu ini patut dicoba. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
dawet hitam jembut kecabut khas purworejo
Nama minuman ini mungkin terdengar sedikit 'saru' atau 'jorok'. Dalam bahasa Jawa, jembut berarti rambut kemaluan, sedangkan kecabut artinya tercabut dari akarnya. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
dawet hitam jembut kecabut khas purworejo
Minuman khas asal Kota Berirama ini dinamai Es Dawet Jembut Kecabut lantaran lokasi warung untuk berjualan berada di sebelah timur Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh dan disingkat menjadi Jembut Kecabut. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak
Namanya yang unik dan nyeleneh itu, justru membuat siapa saja penasaran untuk menikmati dawet hitam dan membuatnya menjadi sangat legendaris ini. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak
"Ya karena lokasinya memang di sebelah timur Jembatan Butuh Kecamatan Butuh makanya namanya es Dawet Jembut Kecabut, itu singkatan," kata sang penjual, Wagiman (45) saat ditemui detikcom di warungnya, Sabtu (29/5/2021). Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak
Dawet hitam bernama nyeleneh khas Purworejo ini pertama kali dirintis oleh Mbah Ahmad Dansri sekitar tahun1950 an yang merupakan kakek Wagiman. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak
Awalnya, Mbah Ahmad membuat minuman unik tersebut hanya untuk dikonsumsi para petani ketika musim panen. Ia berkeliling dari sawah ke sawah untuk menjajakan minuman buatannya itu. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak
Setelah mbah Ahmad meninggal, minuman tersebut kemudian dilestarikan oleh anaknya yakni Nawon hingga akhirnya sampai dengan generasi ke tiga yakni Wagiman. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak
 Harga satu mangkok es Dawet Jembut Kecabut hanya Rp5000. Jika ingin semakin segar dan nikmat, pembeli bisa menambahkan tape ketan dengan harga Rp1000. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak
Setiap hari, ratusan porsi dawet selalu ludes diserbu pembeli, baik pelajar, pegawai kantoran, pejabat hingga artis ibu kota. Banyak pula pelanggan dari luar kota yang datang jauh-jauh hanya untuk menyeruput kesegaran es tersebut. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Berkunjung ke Kabupaten Purworejo belum lengkap rasanya jika belum menikmati es Dawet Jembut Kecabut. Meski namanya terkesan jorok, tapi minuman yang satu ini patut dicoba. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Nama minuman ini mungkin terdengar sedikit saru atau jorok. Dalam bahasa Jawa, jembut berarti rambut kemaluan, sedangkan kecabut artinya tercabut dari akarnya. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Minuman khas asal Kota Berirama ini dinamai Es Dawet Jembut Kecabut lantaran lokasi warung untuk berjualan berada di sebelah timur Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh dan disingkat menjadi Jembut Kecabut. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Namanya yang unik dan nyeleneh itu, justru membuat siapa saja penasaran untuk menikmati dawet hitam dan membuatnya menjadi sangat legendaris ini. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Ya karena lokasinya memang di sebelah timur Jembatan Butuh Kecamatan Butuh makanya namanya es Dawet Jembut Kecabut, itu singkatan, kata sang penjual, Wagiman (45) saat ditemui detikcom di warungnya, Sabtu (29/5/2021). Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Dawet hitam bernama nyeleneh khas Purworejo ini pertama kali dirintis oleh Mbah Ahmad Dansri sekitar tahun1950 an yang merupakan kakek Wagiman. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Awalnya, Mbah Ahmad membuat minuman unik tersebut hanya untuk dikonsumsi para petani ketika musim panen. Ia berkeliling dari sawah ke sawah untuk menjajakan minuman buatannya itu. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Setelah mbah Ahmad meninggal, minuman tersebut kemudian dilestarikan oleh anaknya yakni Nawon hingga akhirnya sampai dengan generasi ke tiga yakni Wagiman. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
 Harga satu mangkok es Dawet Jembut Kecabut hanya Rp5000. Jika ingin semakin segar dan nikmat, pembeli bisa menambahkan tape ketan dengan harga Rp1000. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro
Setiap hari, ratusan porsi dawet selalu ludes diserbu pembeli, baik pelajar, pegawai kantoran, pejabat hingga artis ibu kota. Banyak pula pelanggan dari luar kota yang datang jauh-jauh hanya untuk menyeruput kesegaran es tersebut. Foto: detikcom/Rinto Heksantoro