Sate kikil Mang Udin berlokasi di Gg.H.Nasan, tepatnya di pinggir jalan dekat perumahan Graha Hijau. Setiap hari racikan sate kikil ini selalu laris diantre. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Mang Udin membuka gerainya mulai pukul 4 sore hingga 8 malam. Ditandai dari kepulan asap di gerobaknya. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Sate kikil dan sate tetelan Mang Udin dijual dengan harga terjangkau. Tiap tusuknya Rp1.400 dan lontongnya Rp3.000. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Tiap hari Mang Udin bisa menghabiskan 2.000 tusuk sate kikil dan tetelan untuk 200 porsi. Untuk menu paling favoritnya adalah sate tetelan. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Sate akan dibakar fresh setelah dipesan pengunjung. Hal ini pula yang membuat orang-orang semakin kepincut aromanya. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Racikan kikil buatan Mang Udin terasa lembut dan kenyal. Karenanya di masa pandemi Covid-19, ia mengakui satenya tetap laris diantre. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
“Alhamdulillah neng, pas pandemi rejeki ada aja masih banyak yang beli,” kata Mang Udin. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Sayangnya hingga kini Sate Kikil Mang Udin belum tersedia di aplikasi makanan online. Pengunjung harus mengunjungi gerainya. Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom
Seporsi sate kikil di sini diberi guyuran sambal kacang dan taburan bawang goreng yang royal. Nikmat! Foto: Zahrah Zayyan Layalia/detikcom