Nikmatnya Tongseng Emprit yang Diolah dari Rujukan Serat Centhini

Staff bidang Budaya di Tembi Rumah Budaya Suwandi (50) menjelaskan, bahwa serat centhini merupakan salah satu dari ribuan jenis naskah Jawa. Serat centhini sendiri merupakan hasil karya dari Pakubuwono V dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Rumah makan di Kabupaten Bantul bernama Waroeng Dhahar Pulosegaran menyajikan menu yang tertulis dalam serat centini. Salah satunya olahan burung emprit yang sedap meresap bumbunya. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Serat centhini itu isinya macam-macam, selain tentang jenis-jenis makanan dan minuman yang ada di masyarakat Jawa yang disinggahi syekh Amongrogo tadi, juga dikisahkan tentang nama-nama tumbuhan, geografi, ilmu filsafat, ilmu agama dan sebagainya. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Beberapa makanan tradisional khas yang ada di serat centhini, salah satunya olahan burung emprit. Namun, untuk penyesuaian menu tersebut dimodifikasi menjadi tongseng emprit. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
untuk masakan dipakai rempah-rempah khas Jawa, seperti halnya untuk memasak tongseng emprit. Memakai bumbu seperti lengkuas, kunyit, salam, merica, bawang merah dan bawang putih. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Selain tongseng emprit, di warung makan tersebut juga menyediakan menu lain seperti buntil, brongkos, gudeg hingga tupai bacem. Menyoal harga tongseng emprit hampir sama dengan harga tongseng kambing. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Seperti tongseng kambing umumnya, burung emprit yang mungil dimasak dengan bumbu rempah tongseng. Kuahnya kuning kecokelatan dan disajikan dengan potongan tomat. Aroma rempahnya tercium kuat dengan rasa daging emprit yang gurih empuk. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Di serat centhini itu pada umumnya dituliskan nama-nama makannya, jadi tidak detail dengan cara memasak dan sebagainya.
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Tampilan tongseng emprit yang disajikan dengan kuah kental dan berbumbu pekat. Rasanya mirip tongseng kambing namun lebih gurih. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Salah satu pelanggan yakni Sholikin (41), warga Kota Yogyakarta mengaku baru pertama kali mencicipi tongseng emprit. Dia menilai rasa tongseng emprit condong lebih ke rasa gurih. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom