Proses Pembuatan Nasi Jangkrik Favorit Sunan Kudus yang Dibagikan Tiap 10 Muharam

Panitia buka luwur Kangjeng Sunan Kudus memasak nasi jangkrik di halaman parkir kompleks Menara, Masjid, dan Makam Sunan Kudus, Jumat (28/8/2020). Nasi dibagikan pada hari Sabtu. Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Pembuatan nasi jangkrik sebanyak 20 ribu bungkus dilakukan secara tradisional. Memakai api kayu bakar dan dilakukan secara gotong royong. Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Agar lebih sistematis setiap kukusan dan tungku diberi nomor agar lebih mudah dicek. Nasi dengan lauk daging kambing atau sapi ini dinantikan masyarakat setiap 10 Muharam. Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Jumlah kukusan atau dandang ada 16 dan warga membagi tugas, memasak nasi, menyiapkan lauk hingga membungkus dan mendistribusikan dilakukan secara gotong royong. Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Nasi yang sudah matang lalu ditarun dalam wadah besar dan diangin-anginkan hingga dingin agar tidak basi.sebelum dibungkus dengan daun jati bersama lauknya. Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Konon sejak dulu masa Sunan Kudus, nasi putih dengan lauk sederhana ini menjadi favorit Sunan Kudus. Daun jati dipakai sebagai pembungkus agar aromanya enak dan tidak cepat basi. Foto: Istimewa
Nasi jangkrik yang dijual umum terdiri dari nasi putih dengan laup sepotong daging berbumbu dan dibungus daun pisang. Foto: Istimewa
Nasi jangkrik tahun ini dibagikan melalui kecamatan karena pandemi corona. Isinya nasi putih, jangkrik goreng dan uyah asem. Foto: Istimewa