Jakarta - Balut disebut sebagai makanan paling kontroversial di dunia, karena berisi telur ayam dan bebek yang diambil embrionya untuk dimakan. Balut populer di Filipina.
Galeri Foto
Balut Makanan Paling Kontroversial di Dunia, Ini Telur Isi Embrio Bebek

Menurut situs RL 360, hidangan telur balut yang berasal dari Filipina, merupakan makanan paling kontroversial di dunia. Karena hidangan ini berisi embrio ayam atau bebek yang masih berusia 11 hari. Foto: Istimewa
Agar teksturnya padat dan bisa dimakan, biasanya balut sudah lebih dulu direbus. Bagian dalam balut ini, terdiri dari selaput, dan bagian embrio unggas yang sudah berbentuk kepala hingga kaki. Foto: Istimewa
Banyak yang mengklaim bahwa makanan ini seharusnya ditiadakan, karena termasuk ke dalam kekerasan pada hewan. Tapi di Filipina sendiri, balut merupakan jajanan kaki lima yang populer. Foto: Istimewa
Carlito Capco merupakan salah satu produsen telur balut terbesar di Manila, Filipina, yang masih menggunakan metode tradisional. Ini adalah proses pengecekan kualitas telur. Foto: Istimewa
Sebelum menjadi balut, telur-telur harus lebih dulu melalui proses inkubasi atau mengerami dengan sarang dari beras dan bambu. Foto: Istimewa
Selain itu Carlito memastikan bahwa telur-telurnya ini tetap hangat agar embrio telur bisa tumbuh. Setelah melalui proses inkubasi 11 hari, baru Carlito menjual telur-telurnya ini sebagai balut. Foto: Istimewa
Ini bagian dalam telur balut, lengkap dengan embrio di dalamnya. Proses pembuatan yang dinilai kejam, membuat hidangan ini dikecam banyak pencinta hewan. Foto: Istimewa
Selain dijual di pasar, balut juga dijual oleh para pedagang kaki lima di pinggir jalan. Biasanya balut ini disantap dengan saus, hingga tambahan kerupuk.Balut egg, balut, embrio bebek, balut filipina.Foto: Istimewa
Banyak juga restoran yang merubah menu balut ini, menjadi hidangan tumisan dengan bumbu dan rempah lain agar rasanya lebih enak. Foto: Istimewa
Meski banyak orang yang menganggap balut sebagai hidangan ekstrem dan menjijikkan. Tapi di Filipina, balut sudah menjadi bagian budaya kuliner yang penting di sana. Foto: Istimewa