Melihat Proses Pembuatan Pagpag, Makanan 'Sampah' di Filipina

Ada beberapa wilayah di Filipina yang terkenal sebagai daerah pemukiman kumuh, yang dipenuhi oleh ribuan penduduk dalam tempat yang sempit, dan berdampingan dengan tempat sampah. Foto: Istimewa
Bagi warga yang bermukim di daerah kumuh ini, pagpag jadi salah satu makanan yang populer. Makanan ini merupakan daur ulang, dari sisa sampah makanan yang mereka temukan. Foto: Istimewa
Setiap harinya banyak orang yang mengais sisa makanan dari tumpukan sampah. Mulai dari sampah sisa makanan restoran cepat saji, hingga sayur-sayur yang sudah tidak segar. Foto: Istimewa
Setelah sisa makanan dikumpulkan, sampah makanan ini dicuci hingga bersih, sampai tidak ada belatung atau hewan hidup di dalam makanan tersebut. Foto: Istimewa
Biasanya sampah makanan yang diambil adalah sisa tulang ayam. Setelah dibersihkan, tulang-tulang ayam ini dimasak dan diberi bumbu. Foto: Istimewa
Selain disemur, banyak juga yang mengolah tulang-tulang ayam ini dengan digoreng hingga garing dan disantap dengan nasi putih. Foto: Istimewa
Bahkan banyak warga yang menjual pagpag dengan harga yang murah, di warung-warung kecil yang berada di depan rumah mereka. Foto: Istimewa
Kisaran harga untuk pagpag ini berkisar di angka 20P hingga 30P (Rp 5.500 - Rp Rp 8.250). Foto: Istimewa