Nasi pindang khas Kudus ini disajikan dengan alas daun pisang. Mirip rawon tetapi memakai santan encer. Sluurp! Foto Instagram @ericmoeljono
Nasi pindang daging juga ada di Semarnag, Solo, Jogja dan Jakarta. Daun melinjo merupakan ciri khasnya. Foto Instagram @h.krist
Daging sandung lamur yang berlapis lemak bikin nasi pindang rasanya gurih enak. Biasanya nasi disajikan dalam porsi kecil, disiram dengan kuahnya. Foto Instagram @ngunyahbro
Kuahnya ada yang kental dan ada yang encer. Soal lauk bisa tambah, iso atau paru yang dipotong-potong dengan taburan bawang goreng. Foto Instagram @stelliana
Rendaman kuah pindang yang gurih sedikit manis bikin nasi makin lembut dan enak. Makanya banyak yang ketagihan enaknya. Foto Instagram @minni_gunawan
Kalau tak suka daging, bisa pedan nasi pindang ayam. Tentu saja rasanya sama gurih dan enak. Foto Instagram @tanyaoooo
Banyak orang suka jeroan dengan paduan jeroan sapi sekaligus. Karena rasanya gurih empuk. Foto Instagram @isabelleossy
Nasi Pindang Kudus enaknya dimakan hangat. Bisa ditambah sate jeroan, tempe goreng atau sate telur puyuh plus sambal. Jangan lupa kerupuk kulit! Foto Instagram @agnitakusumadewi
Di Simpang Tujuh Kudus Anda bisa mencicipi nasi pindang dan sate kerbau. Rasanya juga gurih empuk dan enak. Foto Instagram @mariskaannastasia
Waduh, potongan daging sapi berlemaknya besar dan empuk juicy. Nasinya tak terlihat. Pastinya makin enak dimakan hangat. Foto Instagram @inakoesoema