Ke Banyuwangi, Sri Mulyani Cicip Kopi Osing dan Durian Merah yang Tersohor

Kunjungan Sri Mulyani ke Banyuwangi dalam rangka meninjau kesiapan infrastruktur Banyuwangi sebagai daerah penyangga Pertemuan Tahunan Bank IMF. Ini aksinya saat ingin mencicip kopi osing khas Banyuwangi. Foto: Instagram smindrawati

Sri Mulyani bercerita kopi osing adalah kopi yang dibuat suku osing di Desa Kemiren. Dahulu suku Osing menyelamatkan diri ketika kerajaan Majapahit diserang tahun 1478. Selain ke Banyuwangi, suku osing juga ada yang menetap di pegunungan Tengger dan Bali. Foto: Instagram smindrawati

Ini senyum Sri Mulyani saat mendapat jamuan di desa wisata osing atau desa Kemiren. Ia datang bersama Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo. Foto: Instagram smindrawati

Sebelum minum kopi osing, Sri Mulyani berkesempatan menyangrai biji kopinya di wajan tanah liat dan tungku kayu. Ia juga nampak berbincang dengan salah satu penduduk desa Kemiren. Foto: Instagram smindrawati

Selain menyangrai biji kopi, Sri Mulyani juga unjuk kebolehan lain. Ia nampak ahli menumbuk beras di lesung. Foto: Instagram smindrawati

Nah, ini pose dari dekat Sri Mulyani saat sedang menyangrai biji kopi. Hmmm, harum aroma kopi seperti mampir ke sini nih! Foto: Instagram smindrawati

Menurut Sri Mulyani, masyarakat suku Osing di desa Kemiren sangat terbuka pada kemajuan zaman, namun mereka tetap melihara tradisi leluhur. Wanita kelahiran Lampung ini amat menikmati kunjungannya ke sana. Foto: Instagram smindrawati

Yang nggak kalah nikmat dari Banyuwangi adalah durian merah. "Aromanya sangat harum dan rasanya enak sekali," tutur Sri Mulyani. Jadi ngiler ya? Foto: Instagram smindrawati

Wih, daging buah durian ini benar-benar merah ya? Kelihatan empuk dan berdaging tebal. Foto: Instagram smindrawati

Berbagai gorengan dan kue-kue tradisional juga jadi suguhan rombongan Sri Mulyani. Ia mengatakan akan menceritakan pengalamannya ke Banyuwangi sebagai promosi wisata bagi para peserta delegasi Pertemuan Tahunan IMF World Bank bulan Oktober 2018 di Bali. Foto: Instagram smindrawati