Agar Tetap Bugar, Pria di Atas 40 Tahun Sebaiknya Hindari 10 Makanan Ini

Konsumsi alkohol berlebihan berefek buruk bagi kesehatan. Semakin bertambahnya usia, konsumsi alkohol berlebihan akan memicu berbagai jenis kanker dan masalah kesehatan lain. Foto: iStock
Hindari makanan kalengan. Kandungan kimia Bisphenol-A (BPA) yang ada di lapisan kaleng dapat menghambat hormon seks pada pria, sehingga menyebabkan disfungsi ereksi dan penurunan gairah seksual. Foto: Thinkstock
Konsumsi minuman diet soda secara berlebih bisa pengaruhi kepadatan tulang, menyebabkan depresi, hingga hipertensi. Ganti minuman diet soda dengan minuman yang lebih sehat. Foto: Getty Images
Makanan siap santap di supermarket kebanyakan minum nutrisi tetapi tinggi  gula dan sodium sehingga menahan asupan protein dan lemak sehat ke tubuh. Foto: iStock
Minuman berenergi mengandung tinggi kafein, dan bisa menyebabkan dehidrasi. Juga mengandung pemanis buatan dan tidak bernutrisi. Lebih baik konsumsi kopi untuk pengganti asupan kafein. Foto: Istimewa
Tingkat hormon pria berubah seiring bertambahnya usia. Karenanya hindari konsumsi makanan rendah lemak, dan beralih lah ke makanan yang mengandung lemak sehat untuk membantu fungsi otak dan ingatan tetap tajam. Foto: Ilustrasi/thinkstock
Kurangi konsumsi margarin. Margarin mengandung asam lemak yang terbukti meningkatkan kolestrol jahat dan menurunkan kolestrol baik. Sedangkan minyak dan mentega juistru mengurangi kolestrol dan mendorong penyerapan nutrisi. Foto: iStock
Sport drink atau minuman berenergi mengandung elektrolit yang mengandung ekstra gula. Meski menyegarkan, lebih baik konsumsi jus buah, atau air putih. Karena banyak orang berusia di atas 40 tahun yang kurang konsumsi air putih. Foto: iStock
Kebanyakan permen bebas gula mengandung gula alkohol yang bisa menganggu sistem pencernaan. Konsumsi gula alkohol secara berlebih dapat menyebabkan perut kembung, dan gangguan pencernaan.
Foto: Istimewa
Burger sayur sekilas terdengar sehat namun roti olahannya tidak bernutrisi dan tinggi kalori, sehingga tidak akan membuat kenyang. Justru memicu konsumsi makanan lebih banyak. Foto: Istimewa
Konsumsi alkohol berlebihan berefek buruk bagi kesehatan. Semakin bertambahnya usia, konsumsi alkohol berlebihan akan memicu berbagai jenis kanker dan masalah kesehatan lain. Foto: iStock
Hindari makanan kalengan. Kandungan kimia Bisphenol-A (BPA) yang ada di lapisan kaleng dapat menghambat hormon seks pada pria, sehingga menyebabkan disfungsi ereksi dan penurunan gairah seksual. Foto: Thinkstock
Konsumsi minuman diet soda secara berlebih bisa pengaruhi kepadatan tulang, menyebabkan depresi, hingga hipertensi. Ganti minuman diet soda dengan minuman yang lebih sehat. Foto: Getty Images
Makanan siap santap di supermarket kebanyakan minum nutrisi tetapi tinggi  gula dan sodium sehingga menahan asupan protein dan lemak sehat ke tubuh. Foto: iStock
Minuman berenergi mengandung tinggi kafein, dan bisa menyebabkan dehidrasi. Juga mengandung pemanis buatan dan tidak bernutrisi. Lebih baik konsumsi kopi untuk pengganti asupan kafein. Foto: Istimewa
Tingkat hormon pria berubah seiring bertambahnya usia. Karenanya hindari konsumsi makanan rendah lemak, dan beralih lah ke makanan yang mengandung lemak sehat untuk membantu fungsi otak dan ingatan tetap tajam. Foto: Ilustrasi/thinkstock
Kurangi konsumsi margarin. Margarin mengandung asam lemak yang terbukti meningkatkan kolestrol jahat dan menurunkan kolestrol baik. Sedangkan minyak dan mentega juistru mengurangi kolestrol dan mendorong penyerapan nutrisi. Foto: iStock
Sport drink atau minuman berenergi mengandung elektrolit yang mengandung ekstra gula. Meski menyegarkan, lebih baik konsumsi jus buah, atau air putih. Karena banyak orang berusia di atas 40 tahun yang kurang konsumsi air putih. Foto: iStock
Kebanyakan permen bebas gula mengandung gula alkohol yang bisa menganggu sistem pencernaan. Konsumsi gula alkohol secara berlebih dapat menyebabkan perut kembung, dan gangguan pencernaan.Foto: Istimewa
Burger sayur sekilas terdengar sehat namun roti olahannya tidak bernutrisi dan tinggi kalori, sehingga tidak akan membuat kenyang. Justru memicu konsumsi makanan lebih banyak. Foto: Istimewa