Intip Suasana Tsukiji Fish Market, Pasar Ikan Terbesar di Dunia

Keunikan Tsukiji Fish Market membuat pasar ikan ini jadi destinasi populer turis. Waktu terbaik datang ke sini adalah pagi hari sebelum matahari terbit. Foto: Istimewa

Ada dua bagian di pasar ikan ini. Jogai-shijo berisi restoran sushi dan toko pengecer. Sementara Jonai-shijo diperuntukkan sebagai tempat jual beli pedagang grosir dan pihak restoran. Foto: Istimewa

Suasana di dalam pasar sangat sibuk dengan tumpukan dus terlihat dimana-mana. Sementara penjual ikan tidak akan menghentikan kendaraannya saat sedang mengangkut barang. Foto: Istimewa

Pasar ikan Tsukiji sudah ada sejak 1935. Dulunya nelayan menjual sisa ikan di pasar dekat sungai. Foto: Istimewa

Meski jadi destinasi turis populer, pasar ini tetaplah pusat bisnis. Pemilik restoran datang tiap hari untuk berburu pasokan ikan segar. Foto: Istimewa

Ada sekitar 900 penjual ikan resmi di sini. Tiap penjual menempati kios mungil dengan semua hal dilakukan sendiri. Foto: Istimewa

Uniknya di salah satu sudut pasar ada kios mungil dimana para penjual ikan bisa beli camilan, koran atau peralatan membersihkan ikan. Foto: Istimewa

Lebih dari 480 jenis seafood dijual tiap hari di sini. Karenanya seorang professor antropologi Harvard menyebut Tsukiji sebagai pusat industri perikanan global. Foto: Istimewa

'Bintang' ikan di sini adalah tuna Pacific bluefin yang dijuluki "king of sushi." Sayangnya spesies ikan ini sekarang semakin sedikit. Foto: Istimewa

Di pasar ikan Tsukiji juga kerap diadakan lelang ikan tuna. Banyak orang rela mengeluarkan uang miliaran rupiah demi mendapat tuna terbaik. Foto: Istimewa

Keunikan Tsukiji Fish Market membuat pasar ikan ini jadi destinasi populer turis. Waktu terbaik datang ke sini adalah pagi hari sebelum matahari terbit. Foto: Istimewa
Ada dua bagian di pasar ikan ini. Jogai-shijo berisi restoran sushi dan toko pengecer. Sementara Jonai-shijo diperuntukkan sebagai tempat jual beli pedagang grosir dan pihak restoran. Foto: Istimewa
Suasana di dalam pasar sangat sibuk dengan tumpukan dus terlihat dimana-mana. Sementara penjual ikan tidak akan menghentikan kendaraannya saat sedang mengangkut barang. Foto: Istimewa
Pasar ikan Tsukiji sudah ada sejak 1935. Dulunya nelayan menjual sisa ikan di pasar dekat sungai. Foto: Istimewa
Meski jadi destinasi turis populer, pasar ini tetaplah pusat bisnis. Pemilik restoran datang tiap hari untuk berburu pasokan ikan segar. Foto: Istimewa
Ada sekitar 900 penjual ikan resmi di sini. Tiap penjual menempati kios mungil dengan semua hal dilakukan sendiri. Foto: Istimewa
Uniknya di salah satu sudut pasar ada kios mungil dimana para penjual ikan bisa beli camilan, koran atau peralatan membersihkan ikan. Foto: Istimewa
Lebih dari 480 jenis seafood dijual tiap hari di sini. Karenanya seorang professor antropologi Harvard menyebut Tsukiji sebagai pusat industri perikanan global. Foto: Istimewa
Bintang ikan di sini adalah tuna Pacific bluefin yang dijuluki king of sushi. Sayangnya spesies ikan ini sekarang semakin sedikit. Foto: Istimewa
Di pasar ikan Tsukiji juga kerap diadakan lelang ikan tuna. Banyak orang rela mengeluarkan uang miliaran rupiah demi mendapat tuna terbaik. Foto: Istimewa