Di Iquitos, penduduk setempat memanen ulat pohon kelapa. Ulat ini kaya akan proitein dan memiliki rasa yang renyah jika dimasak dengan benar.
Hákarl merupakan sajian khas Islandia yang terbuat dari hiu Greenland. Karena digingnya beracun saat masih segar, orang Islandia membiarkannya selama berbulan-bulan dan kemudian mengeringkannya.
Giant Sea Squirt atau disebut juga pyura memiliki ukuran yang cukup besar. Meski terlihat menjijikkan, pyuran menjadi sajian lezat di Santiago Chili.
Palolo adalah cacing kecil yang hidup di terumbu karang di pantai Samoa, Pasifik. Penduduk setempat mengambilnya untuk dijadikan makanan dengan cara ditumis ataupun dengan cara yang lain.
Ikan skate yang difermentasi disebut juga dengan hongeo di Korea, Skate sebagian besar disajikan mentah dengan bau yang menyengat.
Orang-orang di Kazakhstan memakan semua bagian kuda yang ada, mulai dari surai hingga bagian rektum atau usus kuda. Mereka tidak pernah menyia-nyiakan bagian dari tubuh hewan.
Timun Laut sering dijakdikan sebagi hidangan makanan di Alaska, yang hanya membutuhkan beberapa menit di wajan dengan sedikit bumbu kecap untuk rasa yang lezat.
Tarantula sering dianggap sebagai hewan yang menyeramkan, namun tarantula dijadikan hidangan makanan di Kamboja. Rasanya yang manis mirip dengan kepiting manis dan lembut saat masih segar.
Di Madagaskar ada kumbang jerapah yang disajikan dengan cara ditumis dengan sedikit air asin dan mentega, sehingga menghasilkan potongan yang empuk dengan rasa seperti udang.
Ensete merupakan salah satu dari dua spesies vinirea, bagian dari keluarga "pisang palsu" di Etiopia. Sajian makanan ini dibuat dari pohon pisang yang ditumbuk sampai halus.