Di Toilet Ada Jendela

Di Toilet Ada Jendela

- detikFood
Kamis, 23 Des 2010 12:01 WIB
Jakarta - Maskapai penerbangan yang baru berusia tujuh tahun ini telah berhasil merebut "hati" dunia. Dua tahun berturut-turut - 2009 dan 2010 - Etihad mempertahankan gelarnya sebagai World Leading Airline. Khusus untuk layanan kelas utama, Etihad juga menduduki peringkat tertinggi di dunia. Luar biasa!

Etihad memang mengagumkan. (Baca juga Flight Review penerbangan Abu Dhabi - Casablanca di kelas bisnis yang saya lakukan pada tahun 2009). Bukan saja layanan prima di kelas utama dan kelas bisnis, bahkan di kelas ekonomi pun Etihad memberikan layanan yang terbaik.

Pesawat yang relatif baru itu tampak bersih. Interior-nya cerah dengan kursi warna terang bernuansa krem dan biru muda. Ruang kaki cukup longgar, dengan sandaran kaki yang dapat dilipat. Inflight magazine-nya bagus. Tiap kursi mempunyai layar televisi, masing-masing dengan video on demand. Salah satu video yang tersedia adalah film baru "Eat Pray Love" yang dibintangi Julia Roberts dan Christine Hakim. Ada peta rute penerbangan, serta kamera yang memperlihatkan pandangan ke depan dan ke bawah pada waktu tinggal landas dan mendarat. Juga ada fasilitas menelepon dan mengirim email dari pesawat dengan menggunakan kartu kredit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramugarinya cantik-cantik, dengan seragam yang bagus, dan rias wajah mirip peragawati. Tampaknya semua harus mengenakan warna lipstik merah menyala yang sama. Pada penerbangan itu, para pramugarinya mewakili 10 bahasa: Arab, Inggris, Itali, Prancis, Jerman, Spanyol, Afrikaans, Jepang, China, dan Tagalog. Kapten penerbang berkebangsaan Italia.

ETD (Estimated Time of Departure) pukul 10.50, push back pukul 10.55, airborne pukul 11.10. Dua puluh menit kemudian, setelah mencapai ketinggian jelajah, minuman sudah disajikan dengan sebungkus cocktail savory berupa kacang campur. Selain jus dan minuman ringan, ada pilihan red wine (Bordeaux) atau white wine (Chardonay), bir Heineken atau Amstel, dan pilihan spirit: Bacardi, Smirnoff, Gordon's, atau Ballantine’s.

Makan siang disajikan dalam porsi yang cukup. Diawali dengan chickpea salad dan irisan kalkun dalam saus vinaigrette. Bread roll-nya pun berkualitas. Pilihan saya untuk makanan utama adalah ayam masak harissa yang lezat, didampingi kembang kol, greenpeas, dan nasi basmati. Suhu sajian bagus - tidak terlalu panas, tidak pula dingin.  

Dessert disajikan setelah baki-baki makan siang dibersihkan dari meja. Kudapan pencuci mulutnya - treacle sponge dengan saus toffee - disajikan dalam keadaan panas. Di trolley (kereta dorong) juga ada dispenser air panas untuk membuat cappuccino dan berbagai minuman panas lain yang dikehendaki penumpang. Adanya dispenser - bukan thermos - ini tidak saja memudahkan pekerjaan pramugari, tetapi juga lebih aman.

Ah, bahkan toiletnya pun istimewa. Di kamar kecil ini ada jendela untuk melihat ke luar. Kapan lagi Anda bisa pipis sambil melihat pemandangan langit biru dan awan melintas di jendela tanpa khawatir akan ada yang mengintip dari luar sana?

Satu jam sebelum mendarat, pramugari menyajikan minuman dan chocolate popcorn. Heran, untuk snack sederhana pun Etihad memilih yang istimewa.

Etihad adalah pendatang baru yang langsung membuat semua pemain lama di industri penerbangan memandangnya dengan takzim.

Tanggal         :    26 November 2010
Maskapai      :     Etihad Airways
Flight             :     EY-88
Rute              :     MXP (Milan Malpensa) – AUH (Abu Dhabi)
Jarak/Waktu  :     4.700 km, 5 jam 25 menit
Pesawat        :     Airbus A-330
Kursi             :      21C
Kelas             :     Ekonomi
(dev/Odi)

Hide Ads