Kurang dari pukul setengah sepuluh 'teng', para peserta telah memenuhi Meeting Centre Hotel JW Marriott Jakarta. Seperti biasa, acara dibuka dengan sambutan singkat oleh Mba Odilia Winneke dan chef Bruno tentunya. "Selamat pagi semua," ujar chef Bruno dalam bahasa Indonesia yang agak terpatah-patah kepada para peserta. Wah wah... sampai-sampai sang chef pun ikutan tertular semangat para peserta, terutama para peserta pria yang selalu 'mejeng' persis di depan sang chef. Mereka Bapak Adi, Wahyudi dan Herry yang ternyata khusus datang langsung dari Makasar.
Pertama-tama sang chef memberikan pengertian tentang 'apa itu cokelat' hingga 'perbedaan dark chocolate, milk chocolate, dan white chocolate'. Semuanya dikupas tuntas! Setelah itu, barulah chef Bruno memberikan urutan jenis-jenis cokelat yang akan dipraktekan para peserta di sebuah papan beralas kertas. Mulai dari Bittersweet Chocolate Truffle hingga pembuatan Chocolate Grissinis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, para beberapa peserta yang awalnya terlihat malu-malu kini menjadi lebih berani bertanya. "Chef kenapa kok ditambagi butter sih?" atau "Chef dimana saya bisa beli glukosa, apakah sama seperti gula cair?" begitulah sebagian pertanyaan para peserta. Dengan sabar sang chef pun menjawab satu per satu pertanyaan para peserta ini. Bahkan beberapa peserta secara bergantian membantu sang chef mengaduk, melelehkan, dan mencicipi coklat. Wahh... enaknya!
Yang tak kalah seru adalah saat chef Bruno memperagakan proses tempering. "Ada yang tahu untuk apa proses tempering ini?" tanya sang chef. Beberapa peserta pun mendapat pujian dari sang chef karena berhasil menjawabnya dengan benar. "Ya, sebenarnya proses tempering ini untuk menurunkan suhu coklat dengan cara manual agar coklat terlihat lebih shiny," terang chef asal Swiss ini. Bahkan seorang peserta pun unjuk gigi memperlihatkan kebolehannya melakukan proses tempering yang mirip dengan cara membuat teppanyaki ini.
Akhirnya tibalah saatnya bagi peserta untuk memamerkan kebolehannya. Dibagi menjadi empat kelompok, para peserta pun langsung sibuk memasang atribut memasak dari celemek, sarung tangan, hingga topi. Dalam sekejap para peserta pun telah berpenampilan layaknya seorang chef, rupanya mereka sudah tak sabar ingin segera berpraktek.
"Duh... ini kok cokelatnya lengket terus sih?" atau "Kok punyaku enggak bisa bulat ya seperti punya chef," itulah sebagian komentar para peserta. "Dibulatkannya jangan terlalu lama bu agar tidak menempel," ujar chef Bruno sambil memperagakan caranya. Agar tak kerepotan chef Bruno pun dibantu oleh dua orang assistennya yaitu chef Imron dan chef Selamet. Dengan sabar para chef ini membantu dan menjawab pertanyaan para peserta yang bertubi-tubi.
"Wah bagus-bagus nih hasilnya," puji chef Selamet pada kelompok yang terdiri dari para peserta pria. Tak heran meja yang terdiri dari tiga orang pria ini memang kesemuanya piawai dibidang masak memasak. Pak Herry yang jauh-jauh datang dari Makasar pun dengan ahli membulat-bulatkan coklat truffel, "wah tentu dong chef siapa dulu yang buat," guraunya.
Setelah proses membulatkan coklat truffle, acara pun disela dengan pembuatan hot chocolate oleh sang chef. Hot chocolate yang mengepul panas akhirnya menjadi pelepas penat para peserta, sambil menggigit sepotong donat. "Slurpp... hmm enak chef," puji para peserta yang tengah asyik menyeruput minuman ini. Nah, setelah itu barulah proses pembuatan Pick Nick Chocolate yang menguji kreativitas para peserta pun dimulai. Ada yang membuat ukiran nama, bentuk rumah, hati dan lain sebagainya.
Tak terasa sudah hampir empat jam lamanya para peserta ini asik 'bermain' cokelat dan menyerap ilmu dari sang chef. Semua sibuk mengemasi hasil karyanya masing-masing ke dalam box yang telah dipersiapkan. Stand cokelat Lindt yang memberi special price pun tak ayal lagi diserbu oleh para peserta. Alhasil mereka pun kerepotan mengemasi dan menenteng kotak-kotak coklat yang memenuhi tangan.
Nah, dua orang peserta yang beruntung mendapatkan doorprize berupa voucher dinner dari Sailendra Restaurant, Hotel JW Merriott Jakarta adalah Ibu Anna dan Bapak Wahyudi. Eitss... tak ketinggalan PT. Pandurasa juga memberikan kejutan berupa lima buah bingkisan coklat Lindt kepada lima orang yang beruntung yaitu Ibu Astrid, Fintiawati, Lia Amalia, Jenny Sridjaja dan Bapak Herry Lim. Selamat yaaa...
Akhirnya kami ingin mengucapkan terima kasih buat peserta, PT Pandurasa Kharisma, hotel JW Marriott Jakarta, dan Travel Club yang telah meliput acara ini. Sampai jumpa di CWS yang akan datang ya! (dev/Odi)