Rahasia Pisau, Nasi Empuk & Saus Yummy

Rahasia Pisau, Nasi Empuk & Saus Yummy

- detikFood
Senin, 07 Jan 2008 11:27 WIB
Jakarta - Cooking class perdana tahun ini penuh kehebohan. Jurus jitu mengasah pisau, memilih beras, menanak nasi, sampai rahasia resep saus dibongkar habis. Suasana makin riuh ketika peserta menggulung sushi dan tentu saja sambil sibuk mengunyah sushi. Tak heran jika sang sushi chef jadi 'kewalahan' sambil terus menebar senyum!

Luar biasa!!! Itulah semangat tahun baru yang ditunjukkan oleh peserta cooking class kali ini. Jam belum menunjukkan pukul 08.30 tetapi para peserta sudah rapi di depan pintu Poké Sushi yang berlokasi di lantai 3 Hotel Crowne Plaza Jakarta. Wah, mereka nyaris dikira barisan demo. Untung saja gedoran pintu (benar-benar digedor!!!) dari peserta membuat karyawan Poké Sushi segera membuka pintu lebar-lebar. (daripada pintu jebol...)

Toar Christopher yang akrab dipanggil Itoph, sang master sushi chef sekaligus pemilik Poké Sushi membuka acara dengan perkenalan soal pisau. "Untuk membuat sushi harus dipakai pisau yang matanya tajam. Pisau yang tumpul bakal membuat irisan daging ikan bergerigi seperti ikan yang kurang segar," demikian alasannya. Ulasan soal pisau inipun dilanjutkan dengan perkenalan macam-macam pisau sampai urusan asahan pisau. "Pak, gimana cara mengasah pisau yang benar?", "Pak, asahan pisaunya kayak apa ya?", "Pisau yang bagus kayak apa ya?". Rentetan pertanyaan tadi membuat pak Itoph jadi sibuk mengangkut berbagai pisau plus asahannya ke hadapan peserta plus mendemokan cara mengasah pisau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Urusan beraspun jadi bahasan yang tak kalah menarik. "Berasnya harus yang medium grain," tutur pak Itoph yang berbadan mungil dan rajin menebar senyum ini. Cara memilih beras sampai menanak nasi diperagakan secara komplet. Terlihat mudah karena memakai rice cooker biasa. Kembali dengan penuh semangat peserta mengajukan pertanyaan. "Kayaknya gampang ya masak nasi tetapi ternyata banyak triknya," demikian komentar seorang peserta. Sambil menunggu nasi matang, pak Itoph membeberkan ilmu membuat 'kremesan' dari adonan tepung tempura. "Air es yang dipakai harus berupa air yang dicampur es batu dan disaring jadi sama suhunya," jelas pak Itoph.

Adonan yang kekentalan dan urusan merk tepung plus cara membuat butiran kremesan yang kecil menjadi topik yang dipertanyakan peserta. Agaknya antusias peserta memang sangat besar sehingga pak Itoph harus sedikit meredam dengan persiapan membuat sushi. Proses pembuatan sushi Volcano diperagakan dengan sigap karena tak terlalu rumit. Tiga gulungan sushi yang berisi salmon, cream cheese dan kani disatukan di atas selembar aluminium foil. Setelah diberi acar wortel dan saus unagi kemudian dipanggang. 'Crunchy Dragon Roa' mulai memikat peserta.

Trik menebarkan nasi diperagakan dengan jelas. ‘Kalau nasi masih hangat dengan sedikit tekanan nasi bisa mudah merata seperti ini,’ tutur pak Itoph sambil menunjukkan hasilnya. Dalam hitungan menit, sushi yang berisi kremesan tempura dan salmon inipun sudah rapi dan siap dipotong-potong. Salmon roa, ikan salmon berbumbu cabai khas Manado menjadi aksen untuk sushi ini. Pembuatan ‘Special Super Crunchy’ juga tak terlalu sulit. ‘Isinya berupa cincangan daging ikan tuna segar yang diaduk dengan saus aioli. Resep sausnya ada di situ ya..’, dengan sigap pak Itoph menyelesaikan gulungan sushi yang sisinya ditebari salmon roa.

"Dengan cara mengiris seperti ini kita masih bisa sambil nonton TV tanpa takut teriris jarinya," dengan gerakan mengiris miring, kyuripun teriis rapi oleh pak Itoph. Demikian juga alpukat yang diirs dengan tebal yang sama. Sushi dengan isi kyuri ini diberi nama 'Caterpillar Roa Roll' yang dihiasi irisan alpukat, mirip ulat hijau yang cantik! "Pak gimana bikin saus teriyaki yang kental seperti ini?", tanya seorang peserta. Sambil menebar senyum pak Itoph pun menjelaskan "Pokoknya harus direbus sampai kental, kaldunya bisa ditambahkan, kaldu sapi, ayam atau unagi."

Peragaan pembuatan sushipun ditutup dengan pembuatan 'Rising Sun Roll', sushi yang lumayan gede dan gendut. Gulungan isi yang teridir dari tuna, alpukat, dan kejupun dalam sekejap disiapkan. Kemudian ditutup dengan gulungan nasi. "Ingat ya bagian nori yang licin menghadap ke luar, supaya nanti bisa dilapisi tepung," jelas pak Itoph sambil mencelupkan sushi dalam telur kocok. Proses menggorengpun berlangsung cepat. "Ini hanya untuk membuat efek crunchy saja. Bagian dalamnya tetap dingin," demikian jelas pak Itoph yang nyaris tak bisa bergerak karena dikepung para peserta. Ssstt... dalam tiap gerakan pak Itoph nyaris tak luput dari jepretan kamera. Harap maklum, sebagian besar peserta membawa kamera, ada yang untuk dokumentasi, ada yang untuk posting di blog dan ada juga yang mengetes kamera baru... Jadilah sang chef harus sering-sering bersabar dan tersenyum bak selebriti!

Keriuhan peragaan sushipun segera beralih ke meja-meja peserta yang juga sudah dilengkapi dengan talenan khusus komplet dengan bahan-bahannya. Ya, peserta juga diberi kesempatan praktek membuat sushi sambil dibimbing oleh pak Itoph dan para asistennya. Aneka sushi untuk makan siangpun beredar. Maka suasana tiap mejapun makin riuh dan ramai. "Tolong dong minta tobiko lagi!", "Pak, ini gimana ya kok gulungannya miring, isinya keluar," teriakan peserta membuat suasana jadi ramai. Belum lagi tawa nyaring, jeritan dan teriakan yang menyelingi proses pembuatan sushi. Selesai digulung sushipun langsung dimakan beramai-ramai.

"Pak Itoph, aku mau dong resep saus salad salmon ini uenaak bangeet sih," teriak beberapa peserta. Agaknya pak Itoph belum bisa membagi resep rahasianya. "Komposisinya soya sauce, mayones, wijen, garam dan gula. Silakan diutak-atik sendiri ya...," jelas pak Itoph sambil terus tersenyum. Wah, rombongan ibu Savitri jadi makin penasaran sampai salad salmonnya habis. "Ah, dari pada penasaran terus mendingan aku beli aja deh sausnya," ujarnya. Tak ayal, pak Itophpun 'dirayu' kembali untuk menjual saus spesialnya (minta harga khusus lagi!). Saat pulangpun para peserta sibuk bungkusan sushi yang tak habis dimakan plus orderan makanan buat dibawa pulang!

O,ya sebelum pulang dan berfoto bersama, ada 3 (tiga) voucher makan dari Poke Sushi yang berhasil dibawa pulang oleh Bapak Budi, Ibu Nining dan Ibu Rahayu. Selamat ya! (dev/Odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads