Terus Berevolusi, Kopi Jadi Tren dan Bisnis Menjanjikan di Indonesia

Jakarta - Tingginya konsumsi kopi di Indonesia, mendorong hadirnya banyak kafe dan minuman kopi. Dari kafe kekinian dan racikan kopi hits yang menarik.

Indonesia sebagai negara penghasil kopi, memiliki ragam kopi dari berbagai wilayah. Salah satunya yang paling populer dari Aceh, Sumatera, Toraja, hingga Jawa. Pertumbuhan kopi yang pesat ini, membuka pasar kopi yang luas, besar, dan menjanjikan di Indonesia.

Foto: detikFood

Baca Juga: Chicco Jerikho dan Rio Dewanto: Bisnis Kopi Indonesia Sangat Menjanjikan

"Dulu orang Indonesia nyicip kopi yang rasanya asam atau pahit itu pasti tidak suka. Tapi kini orang Indonesia lebih melek dan ngerti kopi, kalau dapat kopi yang tidak asem atau pahit justru malah complain," tutur Ryo Limijaya dari Indonesian Coffee Academy, ketika menjelaskan tetang profil bisnis kopi Indonesia di 'Coffee and Cafe Workshop' (20/10).

Menurut Ryo, sebelum datangnya gerai kopi jaringan internasional ke Indonesia persebaran kopi masihlah terbatas. Kopi biasanya hanya tersedia di hotel saja. Tapi dengan datangnya gerai kopi internasional, mereka mengenalkan ragam kopi dan konsep coffee shop yang membuat orang Indonesia lebih tertarik dan 'melek' kopi. Setelah itu mulai tumbuh berbagai coffee shop di Indonesia, membuka pasar yang luas untuk penikmat serta penggemar kopi lokal.

Foto: detikFood

Kini pertumbuhan kopi di Indonesia mencapai 8%, sekitar dua kali lipat dari pertumbuhan kopi di dunia.

Lebih lanjut Ryo menjelaskan bahwa untuk memulai bisnis kopi, dibutuhkan sebuah konsep. Konsep ini berguna untuk menentukan arah bisnis Anda.

"Konsep store bisa bermacam-macam, ada yang cuma gerai kopi jual donat sama risol. Ada juga gerai kopi yang mirip seperti restoran, karena menyajikan makanan juga. Tapi satu yang sama, target pasarnya sama. Kita sama-sama menjaring pencinta dan penggemar kopi, umumnya gerai kopi yang sukses bisa menghabiskan lebih dari 100kg biji kopi dalam bulan pertama saat dibuka," tutur Ryo kepada detikFood di sela-sela acara workshop.

"Selain konsep store, pemilihan antara roasting dan non-roasting juga harus ditentukan. Apakah kafe Anda mau nge-roasting biji kopi sendiri, atau terima biji roasting yang sudah jadi. Tentu saja kedua ini punya pro dan kontranya, kalau kita roasting biji kopi sendiri, kita bisa menentukan dan mengontrol kualitas kopi. Sementara kalau non-roasting, ini artinya kita terima beres, dan tidak pusing. Ongkos biayanya juga lebih efektif, tapi kita tidak bisa mengontrol langsung kualitasnya," ungkap Ryo.

Foto: detikFood

Menurut Donna, salah satu perwakilan dari Indonesian Coffee Academy menjelaskan bahwa kini coffee shop bukan lagi sebagai tempat ngopi saja. Tapi sudah beralih fungsi menjadi rumah kedua, tempat meeting, hingga tempat nongkrong bagi banyak orang.

Pertumbuhan coffee shop ini jelas melahirkan berbagai tren kopi, termasuk ke dalam gaya hidup. Salah satunya kopi yang menggunakan teknik manual brewing. Kemudian banyak orang yang mulai tertarik menjadi seorang roaster, hingga racikan kopi kekinian es kopi susu yang tengah hits.


Tonton video: Wow! Bermodalkan Rp 80 Juta Sudah Bisa Buka Kedai Kopi

[Gambas:Video 20detik]

"Es kopi susu jadi salah satu menu yang paling kekinian dan diminati sekarang. Apalagi pemasaran es kopi susu ini sangat instagrammable, dengan berbagai macam rasa dan cup. Rasanya juga manis dan enak, sehingga banyak orang yang cari," jelas Donna dalam perkembangan menu kopi kekinian.

"Sekarang kalau mau buka bisnis kopi kecil-kecilan, bisa menggunakan teknik manual brewing. Karena harganya tidak semahal mesin espresso, juga bisa menggunakan biji kopi lokal yang harganya masih terjangkau. Jadi pencinta kopi yang tertarik untuk membuka bisnis kopi kini lebih dimudahkan," pungkas Donna.

Bagi Anda penggemar kopi dan tertarik untuk membuka bisnis kopi. Simak terus artikel Coffee and Cafe Workshop di detikFood.

Baca Juga: Bisnis Kafe hingga Belajar Meracik Kopi Diungkap Lengkap (dvs/odi)