Lima jenis teh hijau yang disajikan pada peserta berasal dari Jepang, China dan Korea. Kesan peserta sangat beragam. Ada yang mengatakan aromanya mirip nori, sayuran yang dikukus bahkan aroma mineral.
'Teh hijau yang disajikan ini sebagian besar merupakan teh hijau dari jenis assamica. Karenanya ada proses yang ditambahkan untuk menghentikan fermentasi. Padahal jenis camelia sinensis assamica paling cocok buat teh hitam. Hampir semua perkebunan teh di Indonesia menghasilkan teh hitam,' ungkap Ratna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah melakukan 'blind tasting' 5 jenis teh hijau barulah Ratna menyeduhkan satu jenis teh hijau asli Indonesia.
'Lihat hasil seduhan teh hijau ini. Bening dan bersih. Ini menandakan proses produksinya bagus, proses penyimpanannya benar dan diseduh dengan suhu air yang tepat,' ungkapnya sambil mengangkat tinggi-tinggi teko kaca dengan air teh bening transparan sedikit kecokelatan.
Seusai mencicipi teh yang diseduh hampir semua peserta menyatakan menyukai rasa teh hijau tersebut. Bahkan ada yang berkomentar aromanya seperti kacang hijau rebus, segar enak! Merekapun penasaran asal teh hijau asli Indonesia tersebut.
![]() |
'Seperti yang Anda lihat saya menyeduh teh itu dari kantong teh ini. Ini teh hijau 2Tang yang ditanam di Tegal, asli Indonesia. Lalu apa kelebihan teh hijau ini dibandingkan dengan yang lain?', tanya Ratna sambil mengedarkan kantong berisi daun teh hijau 2Tang.
'Kelebihan teh hijau 2Tang ini adalah dihasilkan oleh jenis daun teh camelia sinensis varian sinenesis. Sementara yang lain memakai jenis camelia sinensis varian assamica. Karenanya rasanya murni teh hijau,' tutup Ratna.
![]() |
Tentunya peserta menjadi terhenyak beberapa saat. Karena banyak yang tak menyangka jika teh hijau Indonesia yang mereka cicipi berasal dari kebun teh di Tegal, milik teh 2Tang!
Wah, keseruan mencicipi teh hijau ini masih berlanjut. Peserta diajak menikmati teh hijau hangat dengan paduan beragam kue-kue cantik buatan Nusa Gastronomy. Kayak apa ya?
(adr/odi)