Setelah Roasting, Kopi Harus Diuji Melalui Cupping Sebelum Disajikan

Basic Coffee Roasting

Setelah Roasting, Kopi Harus Diuji Melalui Cupping Sebelum Disajikan

Sonia Permata Basoni - detikFood
Senin, 07 Agu 2017 07:20 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Proses cupping dilakukan setelah proses roasting. Uji rasa kopi ini untuk observasi rasa dan aroma dari kopi, sebelum kopi disajikan.

Coffee cupping atau tahapan pencicipan kopi ini lebih sering digeluti kalangan professional yang telah terlatih. Tetapi cupping ini sebenarnya cukup mudah untuk dipelajari oleh siapapun termasuk bagi Anda penggemar kopi. Sederhananya, cupping merupakan salah satu tahapan setelah brewing, kopi dianalisa rasanya. Mulai dari konsistensi hingga karakterisitik kopi tersebut.

Baca Juga: Sebelum Diseduh Jadi Kopi Enak Ada Proses Panjang Pengolahan Biji Kopi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Roasting, Kopi Harus Diuji Melalui Cupping Sebelum DisajikanFoto: detikfood

Menurut Mimi Alawiyah, salah seorang Q Grader dari Indonesia Coffee Academy teknik cupping ini sendiri cukup penting. Karena hasil dari analisa cupping bisa dijadikan acuan apakah kopi yang disajikan berkualitas tinggi atau rendah.

Selain kualitas, masalah aroma dan kekuatan rasa juga menjadi faktor utama dilakukannya cupping sebelum disajikan. "Cukup sulit untuk membedakan asal biji kopi, karena hampir semua biji kopi terlihat sama. Tapi ketika melalui tahapan cupping, itu akan memudahkan proses identifikasi biji kopi. Karena mereka memiliki rasa yang berbeda setelah diseduh," tutur Aris, salah satu Q Grader dari Anomali Coffee ketika menjelaskan proses roasting dan detil biji kopi.

Baca Juga : Pemahaman Soal Jenis Kopi dan Karakternya Penting Sebelum Proses Roasting

Setelah Roasting, Kopi Harus Diuji Melalui Cupping Sebelum DisajikanFoto: detikfood

Proses cupping pun terbilang mudah, ada 11 indikasi nilai dalam menganalisa kopi. Namun yang paling utama adalah aroma, rasa, after taste, tingkat keasaman, keseimbangan, dan karakteristik rasa. Cupping dimulai ketika biji kopi selesai di-roasting.

Dalam roasting kali ini biji kopi yang digunakan jenis arabika dari Jawa, yang dibagi menjadi tiga jenis roasting, yaitu light, medium, dan dark. Peserta diajak untuk mencium aroma dari tiga jenis hasil roasting ini, dan diminta menilainya dengan menuliskan point dari 6-9 di lembar penilaian yang telah dibagikan.

Setelah itu kopi kemudian diseduh atau di-brew menggunakan teknik agitasi tanpa alat. Mimi menjelaskan bahwa semakin banyak alat yang digunakan dalam penyeduhan kopi maka akan menimbulkan kekuatan dan karakteristik yang berbeda sesuai dengan tingkat ekstraksi kopi itu sendiri. Setelah kopi diseduh, Mimi kemudian menjelaskan tata cara menghirup aroma kopi yang telah diseduh.

"Hindari menyentuh gelas kopi dengan tangan, karena bisa merubah aroma kopi jika tangan kita memakai cologne atau body lotion. Jadi gunakan sendok saja," ungkapnya.

Caranya pun tidak sembarangan, pertama sendok dicelupkan ke dalam permukaan kopi. Kemudian di dorong ke arah tepi cangkir sebelum kita cium aromanya selama beberapa detik. Setelah itu putar sendok melingkari cangkir kopi, kemudian dorong kembali sendok ke tepian, sebelum mencium aroma kopi sekali lagi untuk mengonfirmasi aroma dan menjadi tolak ukur perbandingan dengan aroma kopi lainnya.

Setelah Roasting, Kopi Harus Diuji Melalui Cupping Sebelum DisajikanFoto: detikfood

Sebelum mencicipi kopi, lebih baik krema yang berada di dalam kopi dibersihkan karena akan mempengaruhi rasa asli dari kopi tersebut. Namun, hal ini tidak berlaku pada jenis kopi espresso yang terkenal dengan kremanya. Ketika mencicipi kopi, dianjurkan menggunakan sendok dengan cara kopi diseruput dari sendok.

Semakin kopi memiliki banyak rasa, seperti asam, pahit, manis, fruity, maka semakin bagus kualitas kopi tersebut, dan sebaliknya. Jika kopi hanya terasa pahit atau asam itu menunjukkan rendahnya kualitas secangkir kopi. Tingkat keasaman atau acidity juga diperhatikan, semakin kopi tidak pahit maka semakin tinggi pula tingkat keasaman pada kopi tersebut.

Setelah mencicipi kopi, peserta diminta menjelaskan after taste atau rasa kopi. Jika terasa pahit, lengket di tenggorokan, atau asam di lidah, itu artinya kopi tersebut berkualitas buruk. Semakin ringan after taste dari sebuah kopi, menunjukan kualitas kopi itu sendiri. (odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads