Ratna Soemantri memberi ragam informasi terkait teh hijau dan teh hitam Jepang kepada sekitar 35 peserta. Kelas inipun terasa hidup karena peserta aktif bertanya mengenai teh Jepang. Mulai dari pengolahan hingga penyeduhan teh.
Lucicarama termasuk salah satu peserta yang banyak menggali info terkait teh Jepang saat kelas teh berlangsung. Menurutnya acara ini memang sangat menambah ilmunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Acara teh ini menarik, interaktif dan menambah ilmu banget. Ada sesuatu yang baru dari teh yang saya pelajari. Khususnya teh Jepang. Selama ini banyaknya tentang kopi terus," ungkap Lucicarama yang terbang dari Semarang untuk mengikuti Japanese Tea Class di Almond Zucchini Jakarta (7/5).
Alasannya jauh-jauh mengikuti kelas teh untuk membangun kembali usaha keluarga. "Saya tertarik karena dulu bapak usaha kedai teh. Jadi saya mau eksplorasi teh Jepang dengan kombinasi teh Indonesia. Untuk variasi nantinya mau menggabungkan teh lokal dan Jepang di kedai teh," tutur pria yang bekerja di biro travel ini.
Dua orang peserta asal Jepang juga ikut dalam Japanese Tea Class. Mereka mengaku tertarik tahu bagaimana tanggapan orang Indonesia terhadap teh Jepang.
![]() |
"Karena saya orang Jepang, saya tertarik melihat bagaimana orang Indonesia mengajarkan teh Jepang ke peserta lokal," kata Miki, ibu rumah tangga yang sudah 2 tahun tinggal di Indonesia. Baginya acara berlangsung menyenangkan.
"Pengajarnya paham sekali tentang teh Jepang. Animo orang Indonesia ternyata lebih tinggi dari yang saya bayangkan. Banyak yang tanya dan foto-foto. Orang Indonesia ternyata punya ketertarikan akan teh Jepang," tambah wanita asal Chiba ini.
Peserta Jepang lainnya, Hisako, juga memberi tanggapan. "Acaranya menarik dan pembahasannya detil sekali. Di Jepang ada banyak jenis teh dan pengajarnya sangat memahami," ujar Hisako. (msa/odi)