Korea sedang naik daun belakangan ini namun, hidangannya ternyata sudah diturunkan selama ratusan tahun. Fermentasi, slow cook, dan merendam bahan makanan dengan bumbu dan fermentasi menjadi kunci penting dalam hidangan Korea untuk membuat hidangan semakin lezat dan sehat.
Untuk mengupas resep otentik Korea, cooking class kali ini menghadirkan Master Chef Hwang Jong Min, Chef Hwang Hae Seoung, dan Chef Hong Jong Woo dari JW Marriot Seoul. Tidak main-main, Chef Hwang Jong Min sendiri adalah peraih Gold Medal untuk Seoul International Culinary Competition tahun 2002.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para chef mengawali cooking class dengan pembuatan kimchi. Soal bahan hidangan Korea yang memakai bahan lokal Indonesia dipertanyakan oleh peserta. Menurut Chef Hwang cabai Indonesia lebih kuat pedasnya dan kucai dari Korea ternyata lebih pahit dari kucaiIndonesia. Karena itu, modifikasi resep perlu dilakukan agar rasa menyerupai hidangan asli Korea.
Dalam membuat kimchi, sangat penting menaburkan sea salt di atas kubis untuk mengeluarkan cairan. Setelah dicuci dan ditiriskan, saatnya membuat olesan kimchi yang terbuat dari bahan seperti bubuk cabai, jahe, bawang putih, bubur nasi, dan sayur-sayuran. Langkah terakhir tinggal mengoleskan bumbu secara merata dan masukkan dalam wadah tertutup.
“Selama 2-3 hari taruh kimchi dalam suhu ruangan, setelah itu masukkan dalam kulkas. Sebaiknya disimpan satu minggu dulu baru sebelum dimakan karena fermentasi dapat mengubah rasa dan meningkatkan bakteri baik,” tutur Chef Hwang.
Setelah kimchi, Chef Hwang menunjukkan cara memasak galbi dan bulgogi. Galbi terbuat dari short rib sementara bulgogi terbuat dari potongan tipis daging rib eye yang keduanya menggunakan saus perendam yang sama. Saus perendam bisa dibuat dengan cara direbus terlebih dahulu atau hanya dicampur saja.
Untuk membuat warna menjadi cokelat gelap, Chef Hwang menegaskan diperlukan ganjang atau dark soy sauce Korea yang jauh berbeda dari soy sauce China. Setelah dicampurkan dengan bahan lainnya seperti minyak wijen, bawang putih, dan pure pir, short ribs dan daging bulgogi direndam dalam wadah terpisah.
“Untuk galbi, disarakan untuk dimarinasi 20-40 jam dan maksimal lima hari dalam kulkas. Karena dalam waktu itu rasa daging akan jauh lebih enak, tapi jangan sampai lebih dari lima hari,” tambah Chef Hwang.
Short ribs yang sudah direndam bumbu tampak kecokelatan, dimasak diatas wajan lalu kembali dimatangkan di atas hot plate. Asap yang mengepul menyebarkan aroma wangi soy sauce dan minyak wijen, benar-benar menggelitik hidung. Tak heran jika sampel sampel galbi diedarakan untuk dicicipi sekejap habis. Decak kagum dari para peserta membuktikan hasil masakan benar-benar lezat!
Tidak lama, daging bulgogipun juga dimasak bersama potongan daun bawang dan bawang bombay. “Sangat penting untuk memasukkan juga sausnya supaya tidak gosong, setelah itu kembali panaskan di hot plate,” tutur Chef Hwang.
Trik membuat hidangan bibimbap juga dibagikan oleh ketiga chef tersebut. Secara tradisional, nasi, topping sayuran, bulgogi, dan kuning telur ditata dalam mangkuk batu yang sudah diolesi minyak wijen. Mangkuk tersebut lalu dipanaskan diatas kompor.
'Untuk mengecek apakah mangkuk sudah cukup panas, cukup dengarkan saja. Jika ada suara gemeretak halus berarti sudah panas berar dan bisa diangkat,' dmeikian tips dari chef Wang. Aroma wangipun makin jelas tercium.
Cooking class pun diakhiri dengan menu seaweed soup, sup tradisional Korea ini menjadi menu yang wajib dikonsumsi ibu setelah melahirkan selama dua minggu penuh. Rumput yang sudah direndam dalam air dimasukkan bersama daging yang sudah ditumis, lalu dituangkan kaldu sapi dan soy sauce. Perebusan dilakukan 2-3 jam untuk melepaskan kandungan nutrisi dalam runput laut.
Santapan siang pun semakin istimewa karena peserta bisa mencoba hidangan yang didemokan sebelumnya. Selain itu, peserta juga bisa mencicipi japchae, beef kimchi, dan meracik bimbimbap sesuai selera di Salilendra Restaurant.
Tidak hanya menambah ilmu dan mencicipi hidangan yang diracik langsung oleh chef Korea, penanya terbaik, Ibu Wati dan Bapak David Lim serta peserta yang beruntung Bapak Martin Kemal berhak membawa pulang voucher makan di Sailendra. Yang belum sempat ikutan, tunggu cooking class berikutnya ya!
(dni/odi)