Serunya Belajar Seluk Beluk Teh Jepang Bersama Ahli Teh

Sebanyak 35 peserta berpartisipasi dalam Japanese Tea Class di Almond Zucchini (7/5). Ahli teh Ratna Soemantri memulai pengenalan teh pada pukul 10.00.
Mengawali Japanese Tea Class, peserta diberi cold brew tea. Teh ini bisa dibuat dengan menaruh dalam wadah lalu ditaruh dalam kulkas selama 6-12 jam. Teh Jepang cocok untuk minuman ini.
Sebanyak 9 teh Jepang diperkenalkan dan diseduh untuk peserta. Mulai dari teh hasil proses steaming maupun pan fire. Seperti tamaryokucha, kamairicha, dan kabuse-cha
Tiap jenis teh memakai suhu air berbeda untuk seduhan. Genmaicha misalnya menggunakan suhu 96 derajat Celcius. Sementara gyokuro memakai suhu sekitar 55 derajat Celcius.
Ratna Soemantri menunjukkan langsung pada peserta perbedaan karakter tiap teh. Seperti teh yang sudah lama disimpan atau baru. Ada juga perbedaan teh Jepang dan Indonesia.
Ada berbagai peralatan membuat teh yang dipakai untuk menyeduh. Baik teko, alat pengaduk hingga wadah khusus untukmenyesuaikan suhu teh.
Varian teh blend seperti sakura sencha yang diberi bunga sakura kering juga bisa dicicipi peserta. Ada pula wakoucha atau teh hitam produksi Jepang.
Ratna Soemantri juga menjelaskan perbedaan matcha asal Jepang. Terdapat varian untuk upacara minum teh dan masakan.
Teh hitam Jepang dan Indonesia sempat dibandingkan. Peserta bisa melihat langsung tampilan masing-masing teh. Mereka juga dapat mencicipinya langsung.
Di akhir acara, Ratna Soemantri sempat menunjukkan cara membuat matcha. Peserta juga bisa langsung bertanya mengenai pembuatan teh.
Sebanyak 35 peserta berpartisipasi dalam Japanese Tea Class di Almond Zucchini (7/5). Ahli teh Ratna Soemantri memulai pengenalan teh pada pukul 10.00.
Mengawali Japanese Tea Class, peserta diberi cold brew tea. Teh ini bisa dibuat dengan menaruh dalam wadah lalu ditaruh dalam kulkas selama 6-12 jam. Teh Jepang cocok untuk minuman ini.
Sebanyak 9 teh Jepang diperkenalkan dan diseduh untuk peserta. Mulai dari teh hasil proses steaming maupun pan fire. Seperti tamaryokucha, kamairicha, dan kabuse-cha
Tiap jenis teh memakai suhu air berbeda untuk seduhan. Genmaicha misalnya menggunakan suhu 96 derajat Celcius. Sementara gyokuro memakai suhu sekitar 55 derajat Celcius.
Ratna Soemantri menunjukkan langsung pada peserta perbedaan karakter tiap teh. Seperti teh yang sudah lama disimpan atau baru. Ada juga perbedaan teh Jepang dan Indonesia.
Ada berbagai peralatan membuat teh yang dipakai untuk menyeduh. Baik teko, alat pengaduk hingga wadah khusus untukmenyesuaikan suhu teh.
Varian teh blend seperti sakura sencha yang diberi bunga sakura kering juga bisa dicicipi peserta. Ada pula wakoucha atau teh hitam produksi Jepang.
Ratna Soemantri juga menjelaskan perbedaan matcha asal Jepang. Terdapat varian untuk upacara minum teh dan masakan.
Teh hitam Jepang dan Indonesia sempat dibandingkan. Peserta bisa melihat langsung tampilan masing-masing teh. Mereka juga dapat mencicipinya langsung.
Di akhir acara, Ratna Soemantri sempat menunjukkan cara membuat matcha. Peserta juga bisa langsung bertanya mengenai pembuatan teh.