Tissa Aunilla dari Pipiltin Cocoa berbagi informasi seputar cokelat Indonesia. Mulai dari jenis, karakteristik, hingga cara mengolahnya.
Bertempat di Chocolate Factory Pipiltin Cocoa di kawasan Barito, sebanyak 30 peserta serius mendengar penjelasan tentang cokelat.
Bertempat di Chocolate Factory Pipiltin Cocoa di kawasan Barito, sebanyak 30 peserta serius mendengar penjelasan tentang cokelat.
Proses pemanggangan biji kakao ditujukan untuk meningkatkan cita rasa cokelat yang sebelumnya sudah terbentuk saat proses fermentasi.
Proses berlanjut ke mesin winnowing dimana biji kakao dipisahkan otomatis dari kulitnya.
Biji kakao kemudian dimasukkan ke dalam mesin grinding untuk dihaluskan hingga berbentuk cair tepatnya berukuran 25 mikron. Setelah itu dicampurkan (mixing) dengan bahan gula dan bubuk susu.
Proses conching merupakan proses terakhir di ruangan Chocolate Maker. Selama 72 jam cokelat diaduk untuk menguapkan rasa asamnya.
Di ruangan Chocolatier, cokelat melewati proses tempering untuk menstabilkan lemak cokelatnya.
Cokelat lalu dicetak (molding) dalam ukuran 50 gram dan 100 gram.
Chef Grace Dharmawan dari Salzzucker menunjukkan cara membuat Tabanan Chocolate & Pear dan Cocoa Nibs Sandwich Cookies.
Tabanan Chocolate & Pear dibuat dari 4 komponen yaitu Chocolate Mousse, Spice Poached Pear & Skin, Salted Caramel, dan Crispy Chocolate Sponge.
Cocoa Nibs Sandwich Cookies terdiri dari Chocolate Cookies, White Chocolate Cream, Cocoa Nibs Almond Feuillatine, Kaffir Lime Strawberries, dan Meringue.
Peserta berkesempatan mencicip dua dessert cokelat enak buatan Chef Grace.
Dalam Chocolate Tasting Table, tim Pipiltin Cocoa sudah menyiapkan single origin chocolate, mini sandwich, praline, cookies, dan aneka small bites cokelat yang bisa dicicip sepuasnya.
3 peraih doorprize berhasil membawa pulang cangkir Royal Albert.
Seorang peserta yang memenangkan kompetisi foto terbaik di Instagram.