Hadi Tuwendi: Maestro Kue yang Terus Belajar

Hadi Tuwendi: Maestro Kue yang Terus Belajar

- detikFood
Jumat, 27 Jun 2008 15:27 WIB
Jakarta - Pria yang ramah dan pantang menyerah ini telah lebih dari 40 tahun lamanya menggeluti dunia roti dan kue. Kini ia berhasil membuat aneka kue tradisional, roti hingga cake terutama dengan resep-resep kuno. Sukses sebagai ahli roti dan kue, iapun tetap menyukai profesi sebagai pengajar dan konsultan.

Senyuman hangat menghiasi wajah pria berkaca mata ini menyambut kedatangan kami dirumahnya yang berada di perumahan Alam Sutera. Karir pria kelahiran Cianjur ini sebenarnya dimulai dari ketidaksengajaan. Kecintaannya akan dunia yang digelutinya sekarang justru lahir saat beliau masih kecil dan membantu sang nenek yang hobi membuat kue. Tanpa sadar beliau telah menguasai cara membuat kue sus, tape bluder dan juga ontbijtkoek (kue terpopuler zaman Belanda)

"Pertama kali menggeluti bisnis ini saat bersama kakak saya di Cianjur. Bermodal tabungan Rp 80.000,00 kami pun nekad berjualan risol, kroket dan lemper dari rumah ke rumah. Namun siapa sangka, hari pertama berjualan kue buatan kami tak bersisa dan kami berhasil membawa pulang uang dua kali lipat. Itulah yang memacu saya dan kakak saya untuk makin serius menjalani bisnis ini," ujarnya mengenang awal perjalanan karirnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun tidak mendapat dukungan dari sang ayah, namun beliau pantang menyerah dan mendapat dukungan dari sang tante yang berada di Bandung. Berkat keuletan dan kerja keras akhirnya iapun berhasil menuai sukses di Cianjur, Sukabumi dan Bandung. Diawali dengan pesanan kue pengantin 7 tingkat dari artis Lenny Marlina kemudian disusul dengan pesanan-pesanan lainnya.

Akhirnya pada tahun 1978, pria penyuka kue mangkok ini hijrah ke Jakarta atas ajakan seorang teman. Disini usaha merintis sebuah bakery dimulai, tepatnya di Jl. Kebon Kacang 8, Tanah Abang dan kemudian pindah ke Gajah Mada. Memiliki langganan dari artis hingga pejabat, membuat namanya kian dikenal banyak orang.

Keinginannya berbagi ilmu akhirnya membuat Pak Hadi menjadi seorang pengajar. Dari kursus kue pengantin, kue lapis legit, hingga jajanan tradisional dilakoni oleh Pak Hadi hingga kini. Dengan senang hati beliau pun membuka dapurnya lebar-lebar untuk berbagi resep kue sus kepada pencinta detikfood. Kue sus ini merupakan kue sus klasik berkulit lunak, memakai telur ayam kampung. Jangan ditanya soal isinya, lembut mulus meluncur di lidah!

Soes Vla Klasik
Untuk 18 buah

Bahan Kulit:
A. 120 gr Terigu protein rendah (Misal cap Kunci)
50 gr Butter
60 gr Hollmann butter
240 gr Air

B. ±180 gr Telur ayam kampung
1/2 sdt Toffieco vanila
1 gr Baking powder

Cara membuat, campurkan semua bahan kulit A hingga air mendidih, matikan api dan masukkan terigu. Setelah diaduk rata, nyalakan api kembali, masak sampai matang. Kocok dengan mikser medium speed sampai hangat kaku. Masukkan bahan B hingga adonan licin dan mengkilap. Untuk membuat soes berbentuk kerang, semprot adonan dengan spuit bintang besar di Loyang yang telah dipoles mentega tipis, bentuk menjadi 3 kerang, lalu tambahkan 2 kerang diatasnya. Sus siap dipanggang, suhu atas 190oC dan 220oC api bawah selama 22 menit.

Bahan Isi (Vla Halus):
A. 135 gr Gula pasir
1 gr Garam
350 gr Susu UHT

B. 90 gr Maizena
3 btr Kuning Telur
325 gr Susu UHT

C. 125 gr Fresh cream, kocok
2-3 sdm Toffieco rum BF

Cara membuat isi atau vla, masak semua bahan A hingga mendidih, aduk semua bahan B, lalu campurkan ke A. Masak sampai mendidih dan kental. Angkat, kocok dengan mikser hingga dingin. Simpan di kulkas sebentar hingga dingin. Setelah dingin campurkan bahan C, kocok dengan mikser low speed hingga tercampur rata. Dinginkan vla, lalu semprotkan ke dalam kulit.

Tips:
  • Vla setelah dicampur dengan  fresh cream tidak boleh dikocok terlalu lama agar tidak pecah.
  • Ketika adonan kulit dikeluarkan dalam oven, jaga suhu agar tidak berubah supaya kulit tidak keras. Tutup kulit sus dengan lap agar tidak kering, atau tetap lunak.
  • Vla harus dingin agar tidak lumer ketika disemprotkan dalam kulit, karena itu sebaiknya dinginkan dulu di kulkas selama 1-2 jam.
  • Jika memanggang dengan oven gas, gunakan suhu 220oC atau 250oC untuk oven listrik.
“Saya tidak ingin menjadi pikun, karena itu saya ingin selalu terus belajar dan berbagi ilmu dengan siapapun,” demikian pak Hadi mengungkapkan prinsipnya dalam menjalani profesi. (dev/Odi)

Hide Ads