Hong Kong si Permata Asia

Hong Kong si Permata Asia

- detikFood
Kamis, 17 Mar 2011 13:58 WIB
Hong Kong - Hong Kong adalah salah satu permata Asia yang paling gemerlap. Siapa sih yang tidak ingin bertandang ke Hong Kong? Selain indah secara topografi dan geografi, Hong Kong juga punya banyak atraksi pariwisata yang menarik - selain juga merupakan tujuan wisata kuliner yang istimewa.

Sejak Juni 1997, Hong Kong menjadi Daerah Administratif Istimewa (Special Administrative Region) dari Republik Rakyat China. Sebelumnya, selama 156 tahun, Hong Kong merupakan protektorat Inggris Raya dan dipimpin oleh seorang gubernur yang dikirim dari London. Selama satu setengah abad, Hong Kong telah berkembang dari bandar opium menjadi salah satu pusat keuangan dunia. Sekarang, Hong Kong dipimpin oleh seorang Chief Executive.

Sekalipun pada umumnya kita mengenal Hong Kong sebagai kawasan yang terbagi dua - Pulau Hong Kong dan Kowloon (bagian yang menyatu dengan daratan Asia) - sebenarnya masih ada dua kawasan lain yang termasuk dalam wilayah Hong Kong, yaitu: New Territories dan Outlying Islands (yaitu pulau-pulau yang terserak di depan Kowloon). Bandara Hong Kong yang baru, Chek Lap Kok, terletak di Pulau Lantau - pulau yang justru lebih besar daripada Pulau Hong Kong. Beberapa pulau lain yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Pulau Lamma, Cheung Chau, dan Peng Chau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Akses

Selama puluhan tahun, Kaitak di sisi Kowloon merupakan bandara super-sibuk di Hong Kong. Bandara ini memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi untuk mendarat maupun tinggal landas, karena posisinya yang bagai kantung kecil di celah bukit terjal dan gedung-gedung pencakar langit. Roda-roda pesawat seakan-akan sudah menyambar jemuran sebelum menyentuh landasan.

"Sport jantung" bagi para penerbang dan penumpang itu sudah lama berlalu sejak dioperasikannya bandara Chek Lap Kok yang besar dan modern. Bandara ini merupakan salah satu bandara dengan traffic tertinggi di Asia. Dari bandara ada keretapi cepat yang menghubungkannya dengan Kowloon dan Pulau Hong Kong.

Kowloon dan Hong Kong dihubungkan dengan ferry (Star Ferries) yang hilir-mudik dari subuh hingga tengah malam. Juga ada dua terowongan di bawah air yang menghubungkan kedua daratan itu. Pulau-pulau lain di Hong Kong juga dapat dicapai dengan ferry dalam frekuensi yang cukup banyak.

Transportasi lokal juga dilayani dengan sistem kereta bawah tanah (MTR = Mass Transit Railways) yang jaringannya terus berkembang. Bus kota dan taksi juga melayani penduduk dan turis ke berbagai tujuan.

Hong Kong juga merupakan pelabuhan samudra besar yang merupakan tempat tujuan maupun persinggahan penting bagi kapal-kapal barang maupun penumpang. Dari Hong Kong banyak ferry cepat yang menghubungkannya dengan Macau (sekitar 1 jam perjalanan).

Bus dan keretapi menghubungkan Hong Kong dengan RRC. Kota besar RRC yang terdekat dari Hong Kong adalah Shenzhen, dan Guangzhou (Canton).



   
Visa

Untuk kunjungan wisata atau bisnis selama dua minggu ke Hong Kong, visa diberikan secara otomatis di konter imigrasi ketibaan. Cukup dengan menunjukkan bukti tiket pesawat untuk pulang atau meneruskan perjalanan ke tujuan lain. Prosedurnya pun cukup cepat.

Mata Uang, Kartu Kredit, dan Fasilitas Perbankan


Mata uangnya adalah Hong Kong Dollar yang pada saat ini nilai tukarnya sekitar HK$7,8 per US$1.

Selain bank-bank nasional Hong Kong yang telah berkelas dunia, beberapa cabang bank asing pun hadir di Hong Kong. Mesin ATM untuk mengambil uang tunai terdapat di mana-mana. Dengan kartu ATM dari beberapa bank terkemuka Indonesia, kita dapat menarik dana tunai dari mesin-mesin ATM di Hong Kong.

Kartu kredit diterima secara umum dan luas sebagai alat pembayaran yang sah. Di rumah-rumah makan kecil pun kartu kredit mudah digunakan.



Hotel

Hotel favorit saya di Hong Kong adalah Peninsula Hotel, di sisi Kowloon. Bukan berarti saya selalu menginap di sana, tetapi hotel berbintang lima ini memang mempunyai standar layanan yang sangat tinggi. Bangunan kuno ini berada di sisi Kowloon, berhadapan langsung dengan Hong Kong. Pemandangannya spektakuler. High tea di Peninsula adalah satu pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

Hotel berbintang empat di sisi Kowloon antara lain adalah: Inter-Continental, Langham, Royal Garden, Marco Polo, dan lain-lain. Di Pulau Hong Kong, hotel-hotel berbintang lima antara lain adalah: Four Seasons, Shangri-La, Ritz-Carlton, Mandarin Oriental, Grand Hyatt.

Harap dicatat, Hong Kong adalah tujuan wisata yang cukup mahal. Tarif kamar hotel mewah sangat mahal. Karena itu, di Hong Kong juga terdapat banyak hotel dari berbagai kelas. Sebagai patokan, agak sulit mendapatkan hotel dengan tarif sekitar US$100 yang nyaman, bersih, dan berlokasi strategis.



Jalan-jalan

Hong Kong adalah kota yang nyaman untuk jalan-jalan dalam arti sesungguhnya, yaitu: jalan kaki. Arsitektur peninggalan masa lalu - gereja-gereja bergaya Viktoria, hotel dan bangunan pemerintah bergaya Edwardia, serta kelenteng-kelenteng bergaya Tao - memenuhi kawasan ini. Arsitektur baru gedung-gedung pencakar langitnya juga membuat kota ini indah dan megah.

Favorit saya adalah berjalan-jalan di pasar pada pagi hari untuk "memantau" denyut kehidupan masyarakat. Di pasar kita selalu dapat melihat apa saja yang dimakan orang setempat. Salah satu pasar yang sering saya kunjungi adalah di sekitar Queen's Road Central. Jalan-jalan kecil yang bermuara di Queen's Road dan Des Voeux Road - seperti Pottinger, Li Yuen, Man Yee - penuh oleh penjaja berbagai keperluan dapur dan rumah tangga sehai-hari. Di sisi Kowloon, pasar basah yang cukup baik untuk dikunjungi adalah di kawasan Yau Ma Tei. Sebetulnya, ada lagi pasar yang lebih populer sebagai tujuan wisata, yaitu Stanley Market di Pulau Hong Kong. Tetapi, Stanley Market sudah terlalu turistik, sehingga justru kurang menarik bagi mereka yang ingin melihat pasar basah tradisional.



Beberapa atraksi turis lain di Hong Kong antara lain adalah: Disneyland, Ocean Park, kelenteng Tai Ping Shan, dan lain-lain. Hong Kong juga surga belanja bagi mereka yang punya uang berlebih. Bukan tempat belanja termurah, melainkan pilihannya sangat luas, dan tempat-tempat belanja yang menyenangkan - dari pasar tradisional hingga mal mewah.

Bila ada waktu luang, usahakan untuk melakukan perjalanan ke Pulau Lamma. Favorit saya adalah berangkat dengan ferry pagi hari menuju Yung Shue Wan. Setiba di desa ini, langsung sarapan dim sum di warung-warung sederhana yang banyak dijumpai di dekat pelabuhan. Di sini juga ada beberapa kafe dan pizzeria.

Setelah sarapan, langsung jalan kaki mendaki bukit. Harap dicatat, di Pulau Lamma dilarang beroperasi kendaraan roda empat. Dari puncak bukit, kita bisa melihat pemandangan indah. Turun dari puncak bukit, kita bisa beristirahat dan berenang-renang di pantai Hung Shing Yeh yang cukup indah.

Dari pantai, kita meneruskan jalan kaki menuju Sok Kwu Wan - sebuah desa kecil yang pantainya penuh dengan restoran seafood. Sambil menunggu saatnya makan siang, ada beberapa kafe dan wine posts kecil yang nyaman untuk berleha-leha. Setelah makan siang, kita langsung naik ferry kembali ke Hong Kong.

Alternatif lain adalah berangkat senja hari langsung ke Sok Kwu Wan, makan seafood, dan kembali lagi ke Hong Kong. Bila cuaca baik, perjalanan ferry hanya makan waktu sekitar 30 menit.



Kuliner

Cukup ribet untuk mencari makanan halal di Hong Kong. Pilihannya adalah beberapa warung Muslim di sekitar masjid di Tsimshatsui, atau restoran India, Pakistan, Turki yang dapat dilihat di buku-buku panduan wisata. Restoran Jepang dan Thai juga pilihan yang dapat dipertimbangkan. Atau, boleh juga ke resto vegetarian.

Bila Anda penggemar dim sum, Hong Kong adalah surga. Di sinilah Anda dapat menikmati dim sum 24 jam. Kapan pun Anda mengingininya, selalu ada tempat makan dim sum yang buka. For the ultimate dim sum experience, saya sarankan Anda sarapan di Luk Yu Teahouse (24 Stanley Street, Central). Tempatnya kecil dan djadoel. Di sini kita dapat memesan berbagai jenis teh. Setiap lima menit akan datang amah-amah membawa keranjang menawarkan berbagai jenis dim sum. Sungguh unik.

Pada malam hari, di sepanjang Temple Street di Yau Ma Tei, Kowloon, beroperasi tenda-tenda yang menjual makanan murah-meriah. Tempat ini sangat turistik - dikenal dengan sebutan Temple Street Night Market - sehingga harganya pun sedikit lebih mahal bila dibanding dengan makanan sama di tempat-tempat yang dikunjungi penduduk lokal.

Pemandu wisata mungkin juga akan mengajak Anda mencoba burung dara goreng yang diagul-agulkan sebagai terbaik. Terus terang, bagi saya, di Indonesia banyak restoran dengan burung dara yang jauh lebih enak. Di samping itu, tempatnya pun sangat jauh di New Territories.



Beberapa restoran eksklusif kesukaan saya antara lain adalah: Joel Robuchon dan Hutong. L'Atelier de Joel Robuchon berlokasi di The Landmark Shopping Arcade, Central Hong Kong. Chef Robuchon adalah penyandang tiga bintang Michelin di Paris, dan mempunyai restoran di beberapa kota dunia, antara lain Las Vegas dan Tokyo. Sedangkan Hutong berlokasi di Tsimshatsui, di lantai paling atas sebuah gedung tinggi dengan pemandangan spektakuler ke arah selat dan Pulau Hong Kong. Bila Robuchon menghadirkan masakan Prancis nouvelle cuisine, Hutong menyajikan masakan Tionghoa yang disajikan secara Western.

Sebagai kota dunia yang dikunjungi banyak wisatawan, Hong Kong tidak kekurangan tempat makan andalan. Hampir semua jenis masakan dari seluruh dunia terwakili di kota yang tidak pernah tidur ini.

Telekomunikasi dan Internet


Cukup mudah untuk membeli SIM lokal untuk ponsel. Sayangnya, pulsa lokal untuk Blackberry belum tersedia di Hong Kong. WiFi dan kafe Internet tersedia di banyak tempat umum. Kebanyakan hotel berbintang empat di Hong Kong menyediakan layanan gratis broadband maupun WiFi bagi para tamu.


(dev/Odi)


Hide Ads