Bersantap di Surga Dunia
Jumat, 09 Sep 2005 09:17 WIB

Jakarta - "Bukan Lautan, Hanya Kolam Susu...", demikian penggalan syair lagu legendaris dari Koes Plus. Lirik lagu tersebut mencerminkan kekayaan alam di Indonesia yang beragam dengan aneka kuliner yang menggiurkan pula. Pantaslah bila Indonesia dengan banyak kepulauannya dijuluki "surga dunia". Oleh karenanya penulis Noni Siauw dan Britta Rath menuangkan idenya memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke dalam sebuah buku yang berjudul Eating in Paradise, Cooking in Bali and Java. Bali dan Jawa tidak hanya menarik minat para turis, namun keindahan panorama, kekayaan budaya serta kulinernya menjadi keistimewaan di hati para turis, baik domestik maupun mancanegara. Bali, semua orang di belahan dunia ini pasti mengakui keindahannya. Pulau Dewata ini memang memiliki keunikan tersendiri. Kekayaan budaya dan kekentalan terhadap tradisi-tradisinya patut diacungi jempol. Sedangkan Jawa sebagai pulau dengan perekonomian terbesar di Indonesia memiliki panorama asri yang juga tak kalah indahnya dengan Bali. Setiap pengunjung yang datang ke Bali dan Jawa pasti akan terkesan serta terkesima dengan khasanah budaya yang masih kental terhadap nilai-nilai tradisionalnya. Hal ini turut pula mempengaruhi kekayaan kuliner masyarakat Bali dan Jawa yang masih menggunakan resep-resep tradisional. Buku apik setebal 152 halaman ini, tidak hanya menyuguhkan resep-resep otentik dari daerah Bali dan Jawa saja namun juga memberikan informasi berharga seputar tradisi masyarakat setempat. Terbagi menjadi 2 sesi dan tak luput dengan sajian foto-foto cantik yang semakin membuat pembaca terpesona dengan surga dunia ini. Di bagian pembuka atau Introduction buku masak ini menceritakan tradisi masyarakat Bali dan Jawa yang sarat dengan upacara-upacara tradisionalnya. Aneka macam hidangan khas kedua daerah tersebut yang diulas dengan rangkaian historis juga tersaji pada halaman 6-11. Ini terlihat dalam ulasan mengenai adanya akulturasi kuliner yang terjadi sebagai sebab dijadikannya Indonesia persinggahan para pedagang pada masa sebelum kemerdekaan. Dan akibatnya, resep kuliner Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan luar, seperti Arab, Cina, India serta Eropa. Tilik saja Martabak, salah satu makanan khas kaki lima ini merupakan warisan kuliner dari negeri Arab. Lumpia, makanan khas kota Semarang, juga diadaptasi dari resep kuliner Cina. Hidangan-hidangan yang terakulturasi dengan hidangan negeri lain tersebut kemudian menjadi santapan sehari-hari masyarakat Indonesia dan menjadi sajian khas bagi acara santap bersama. Pembahasan mengenai aneka macam jajanan kaki lima serta tempat-tempat wisata yang menarik pun tersaji di bagian pembuka. Tentu saja, kesemua informasi tersebut dilengkapi foto-foto nan cantik yang dapat memukau perhatian pembaca.Bagian kedua dari buku ini adalah kumpulan resep semua hidangan khas Bali dan Jawa. Kumpulan resep yang terhimpun sebanyak 134 halaman itu terkategorikan menjadi 10 bagian. Bumbu-bumbu Dapur, Sambal dan Aneka Saus, Sup, Poultry, Daging dan Sate, Ikan dan Seafood, Sayuran, Nasi dan Mie, Dessert, Minuman. Ada resep Sambal Taoco, Sambal Terong, Pineapple Sambal, Karang Asem, Bacang Buru Dara, Bebek Betutu, Iga Babi Panggang (non halal), Opor Kelinci Gigit Daun, Kepiting Kukus, Lobster Dalam Tempurung, Asparagus Tumis Kepiting, Sambal Goreng Rebung Yuyu, Sayur Lodeh Waluh, Lotek, Nasi Liwet, Lontong Cap Goh Meh Ebes, Putu Gedang, dan masih banyak lagi resep yang pasti menggugah selera makan Anda. Resep-resep tersebut merupakan resep-resep hidangan favorit dan cukup terkenal di kalangan pecinta makanan sejati. Panduan yang tertera di buku ini juga mudah dipahami sehingga dapat digunakan sebagai pedoman masak "koki" amatir yang belum banyak berkecimpung di dunia masak memasak. Tak banyak menyita waktu yang sangat berharga, jadi sangat cocok dipraktekkan kapan pun Anda suka.Eating in Paradise - Cooking in Bali and JavaNoni Siauw & Britta RathDumont monte, LondonTersedia di Toko Buku Periplus
(ely/)