Rumah Makan Nyak Aki didirikan pada tahun 1967 oleh Pak Mansyur [Nyak Aki] di pelabuhan Caltex lama di tepian sungai Siak, bersebelahan dengan warung Mak Cuik yang didirikan oleh Ibu Sari Banun. Pada tahun 1985, kedua rumah makan mengalami penggusuran karena perbaikan fasilitas pelabuhan, warung Mak Cuik tetap berada di komplek pelabuhan, sedangkan Rumah Makan Nyak Aki pindah ke pojok pertigaan jalan Sekolah dengan jalan Sembilang sampai saat ini. Saat ini rumah makan ini dikelola oleh Pak Masri yang merupakan putra Pak Mansyur bersama dengan keluarganya.
Kami berangkat dari Rumbai Training jam 11.00, sewaktu istirahat kuliah Petrografi Reservoir. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk sampai, karena warung makan ini tidak jauh dari komplek perumahan Chevron Rumbai. Dari arah bundaran Chevron ke selatan menyusuri jalan Sembilang ke arah pelabuhan Caltex lama sampai pertigaan jalan Sembilang dengan jalan Sekolah. Rumah makan Nyak Aki terletak di pojok barat daya pertigaan tersebut. Ketika kami datang, makan siang kami sudah dihidangkan di atas meja, nasi beserta lauknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah teman-teman dan Bapak/ Ibu dosen datang semua, kami kemudian mulai makan siang dengan lauk dan sambal yang sudah tersaji di meja. Saya memilih asam pedas baung dan ikan selais goreng sebagai lauk utama dengan sayur pucuk ubi.
Rasa lapar dan suasana rumah makan yang nyaman, membuat saya menikmati makan dengan lahap. Menurut saya, asam pedas baung di RM Nyak Aki terasa lezat, pas di lidah saya, dan rasanya tidak berubah seperti dulu. Teman-teman yang lain juga terlihat menikmati makan siang masing-masing.
Selama kami makan, ada pemusik dengan gitar bolong yang memainkan berbagai macam lagu untuk menemani pengunjung makan malam.Suara pemusiknya bagus dan lagu-lagu yang dimainkan cocok untuk mengiringi makan siang. Iringan musik ini menambah suasana rumah makan terasa semakin nyaman, dan menjadi salah satu nilai lebih dari rumah makan ini.
Setelah selesai makan, kemudian dihitung makanan yang kami makan siang ini. Untuk makan siang berdelapanbelas, kami mesti membayar Rp 600.000, harga yang relatif murah [ukuran Pekanbaru] untuk citarasa makanan yang lezat, dengan pelayan yang baik, dan suasana rumah makan yang nyaman [kom10]
(/eka)