Tempe Itu Asli Indonesia (1)

Tempe Itu Asli Indonesia (1)

- detikFood
Selasa, 22 Jan 2008 11:55 WIB
Jakarta - Ragi tempe atau laru tempe bernomor NRRL 2710 adalah Rhizopus oligosporus tahun 1960 disahkan oleh Dr. Clifford W. Hesseltine. Hasil penelitian tentang ragi tempe ini membuat tempe dikenal di Amerika. Apa peran ilmuwan Indonesia?

Hampir 48 tahun silam tempe sudah mempunyai daya tarik sebagai makanan bernutrisi hebat. Termasuk ahli pangan dan mikrobiologi Amerika yang berminat meneliti tempe. Mereka terbagi atas dua grup; grup pertama di Cornell University's New York State Agricultural Experiment Station di Geneva, New York, dan satu grup di USDA Northern Regional Research Center di Peoria, Illinois.

Masing-masing grup ini diikuti oleh orang Indonesia sebagai partner dalam penelitian. Grup Cornell didampingi oleh Yap Bwee Hwa, seorang Indonesia keturunan Cina lulusan Fakultas Ilmu Pasti Alam di Bandung. Sedangkan grup USDA didampingi oleh Ko Swan Djien, seorang ahli mikrobiologi Indonesia yang ingin mengungkap rahasia fermentasi tempe.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua ilmuwan Indonesia itulah yang tercatat sebagai peneliti resmi pertama tentang tempe. Yap Bwee Hwa yang sempat bekerja pada Institut Gizi pimpinan dokter Poorwo Sudarmo ini memulai risetnya pada tahun 1957. Di dalam laboratorium Dr.Steinkraus di Geneva, New York inilah tempe dibuat di Amerika pertama kali oleh Yap.

Yap tertarik dengan riset tentang nutrisi tempe karena ia tertarik untuk membuat makanan yang bergizi dan murah yang terjangkau oleh rakyat banyak di Indonesia. (Mengingat saat itu angka kematian anak karena gizi buruk sangat besar di Indonesia). Yap akhirnya berhasil meraih gelas master dengan tesisi berjudul Nutritional and Chemical Studies on Tempeh, an Indonesian Soybean Product.

Dari sample tempe yang dibawa oleh Yap dari Indonesia akhirnya diketemukan bahwa jamur tempe tersebut bernama Rhizopus oligosporus yang Dr. Hesseltine kemudian diberi nomor NRRL 2710. Ragi inilah yang hingga kini banyak dipakai di Amerika untuk membuat tempe.

Menurut catatan 'History of Tempeh' ,Ko Swan Djien melakukan penelitian secara intensif dari tahun 1957 bersama ilmuwan dari Cornell dan USDA. Dengan artikel berjudul 'Indonesian Fermented Foods', Ko memperkenalkan tempe sebagai produk pangan berfermentasi yang asli Indonesia. Sedangkan di forum internasional di Tokyo tahun 1964, ia memamparkan secara detil semua hal tentang produksi tempe di Indonesia.

Dengan penuh percaya diri dia mengatakan "Tidak diragukan lagi akan tiba saat Indonesia bangga dengan tempe seperti orang Jepang bangga dengan sake, orang Prancis bangga dengan wine, orang Rusia bangga dengan kaviar dan orang Belanda bangga dengan keju." Riset-risetnya tentang tempe terus berlanjut dan banyak dipublikasikan di Amerika dan Indonesia. Dialah orang Indonesia pertama yang bersikukuh untuk tetap memakai kata ‘tempe’ tanpa diganti dengan istilah bahasa lain dan dieja dalam bahasa Inggris sebagai ‘tem-pay’ (ditulis tempeh).

Akankah jerih payah kedua ilmuwan itu bakal sia-sia bagi bangsa kita? Sementara hasil riset mereka telah membuat tempe kini menjadi superfood yang sangat digemari di Amerika.
(dev/Odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads