Istilah 'Work From Cafe' populer sejak pandemi COVID-19 saat aktivitas bekerja di kantor dibatasi. Sampai saat ini WFC masih banyak dilakukan hingga terbentuk komunitas.
'Work From Cafe' atau 'Kerja dari Kafe' masih banyak dilakoni pasca pandemi COVID-19. Biasanya mereka yang bekerja secara hybrid, remote work, freelance, dan lainnya.
Bekerja dari kafe biasanya dimulai sejak pagi hari hingga menjelang sore. Para pekerja yang menggunakan sistem tersebut akan memilih kafe nyaman dengan menu kopi hingga aneka camilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membentuk Komunitas Gegara 'Kesepian'
![]() |
Fenomena bekerja dari kafe ini akhirnya membuat Amel Susanti (24), pegawai bidang teknologi di sebuah perusahaan membentuk komunitas 'WFC'. Ditemui detikFood di Sakara Kopi Bali, Panglima Polim (18/7/2025), Amel menceritakan kisahnya membentuk komunitas tersebut.
"Awalnya bermula dari perasaan kesepian, karena kan aku di Jakarta sendirian dan aku ini extrovert parah, pokoknya nggak ada teman yang bisa diajak WFC. Jadinya mikir kayaknya seru kalau bisa WFC bareng teman baru. Akhirnya aku bikin deh WFC Journal," cerita Amel Susanti.
Amel yang merantau dari Palembang lalu bekerja di Jakarta mengaku tak ada teman bekerja, karena sistem kantornya juga 'remote work'. Gen Z kelahiran 2001 ini sempat menceritakan keluh kesahnya di TikTok kalau dirinya merasa kesepian bekerja sendiri di kafe.
Curhatan Amel di media sosial itu ternyata dirasakan oleh banyak netizen. Mereka meninggalkan komentar dan pesan DM (direct message) untuk mengajaknya kerja di kafe bersama-sama.
"Dari curhatan soal kejujuran aku saat merasa kesepian, banyak yang komen atau DM mengajak aku kerja bareng mereka. Akhirnya kita kenalan dan berenam ini janjian untuk kerja bareng di sebuah kafe," ujar Amel.
"Terus akhirnya semakin banyak yang mau ikutan kerja bareng teman-teman baru, aku mutusin buat bikin komunitas WFC Journal," sambungnya.
Dari situlah, Amel membentuk WFC Journal dengan konsep 'WFC with Strangers' atau 'Bekerja dari Kafe dengan Orang Tak Dikenal'. Awalnya hanya 6 orang, kini komunitasnya berkembang hingga 650 orang lebih.
Kisah Amel membentuk WFC Journal yang lengkap ada di halaman selanjutnya...
Aktivitas 'WFC with Strangers'
![]() |
Komunitas yang sekarang berusia 1 tahun ini sudah puluhan kali mengadakan WFC bersama orang tak dikenal (WFC with Strangers). Kafe yang didatangi oleh komunitas WFC Journal tak hanya itu-itu saja.
Amel mendapatkan banyak kerjasama dari pihak kafe-kafe populer di Jakarta dan sekitarnya untuk komunitas WFC Journal. "Karena komunitas seperti ini hal yang baru dan dianggap menarik, sebelumnya juga belum ada semacam ini. Akhirnya pihak kafe-kafe tertarik untuk bekerja sama," tutur Amel.
"Biasanya mereka akan menyediakan kami minuman atau makanan untuk masing-masing peserta. Tentunya aku juga akan bikin konten video saat kita WFC, suasana kafe, dan juga menu yang disediakan," lanjutnya.
Aktivitas bekerja dari kafe (WFC) ini berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Biasanya dimulai sekitar pukul 11.00 WIB.
Mereka akan duduk di satu area yang sama, mengerjakan pekerjaan masing-masing, dan berinteraksi antar anggota komunitas. Beberapa kali juga WFC Journal mengadakan aktivitas workshop seru di luar pekerjaan masing-masing anggotanya, seperti embroidery yang sempat diadakan pada Januari 2025 lalu.
Pada grup komunitas di WhatsApp, para anggota juga sering berbagi cerita WFC mereka. Tak jarang juga yang membagikan ulasan soal kafe di Jakarta dan sekitarnya yang nyaman untuk WFC.
Ada Kriteria Kafe Khusus WFC
![]() |
Kafe yang nyaman adalah kunci dari WFC seru versi Amel WFC Journal. Terdiri atas 5 kriteria esensial, seperti WiFi, stop kontak, kursi dan meja yang nyaman untuk bekerja, suasana, serta fasilitas musala.
"Kriteria kafe itu esensial, pertama itu WiFi karena kita bakalan meeting online atau remote jadi memang harus ada, kedua itu stop kontak karena pasti charge laptop, handphone, yang ketiga dari kursi dan meja harus pas tingginya dan prefer meja panjang bukan bulat," ungkap Amel.
"Dua lainnya adalah ambience kafe dan musala. Untuk ambience kita juga pikirin soal apakah kafe itu memutar musik yang kencang kalau kayak gitu biasanya kita skip dan bakalan nilai plus kalau kafenya muterin musik yang klasik karena lebih calming, terus kita juga perlu musala atau yang sekitarnya ada masjid terdekat," tambahnya.
Cerita Unik Selama 'WFC with Strangers'
![]() |
Teman baru pasti didapat selama bergabung dalam komunitas WFC Journal ini. Amel juga menceritakan bahwa ada beberapa cerita unik selama bertemu dengan teman-teman baru saat WFC.
"Cerita unik pastinya ada, soal teman baru pasti ya. Ada juga yang tidak sengaja ketemu teman semasa kecilnya. Mereka sama sekali nggak janjian bertemu, tapi masing-masing ikutan WFC sama kita. Ini waktu WFC di sebuah kafe Bintaro," cerita Amel.
"Ada juga anggota WFC Journal yang sampai pacaran karena sering ketemu. Udah 2 orang yang pacaran di sini haha," pungkasnya.
Simak Video "Generasi Z dan Y Update Banget soal Tren Kuliner"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/adr)