Di Masa Pensiun Oma Keenan Sukses Ekspor Rendang ke Selandia Baru

Menjual Rendang ke Negeri Orang

Di Masa Pensiun Oma Keenan Sukses Ekspor Rendang ke Selandia Baru

Yenny Mustika Sari - detikFood
Kamis, 14 Nov 2024 17:00 WIB
Rendang Oma Keenan, sosok pensiunan yang sukses menjual rendang sampai masuk pasar ekspor Selandia Baru.
Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Jakarta -

Sosok Helmiati Wahas menginspirasi pekerja yang sudah pensiun. Di masa pensiun ia berbsinis rendang dan berhasil mengekspor ke Selandia Baru.

Kisah sukses penjual rendang sangat banyak. Mereka menggeluti bisnis ini dengan berbagai latar belakang, salah satunya sosok Helmiati Wahas, seorang pensiunan dari sebuah perusahaan pabrik kosmetik.

Perjalanan Bisnis Rendang Oma Keenan

Rendang Oma Keenan, sosok pensiunan yang sukses menjual rendang sampai masuk pasar ekspor Selandia Baru.Rendang Oma Keenan, sosok pensiunan yang sukses menjual rendang sampai masuk pasar ekspor Selandia Baru. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Helmiati Wahas (70) adalah sosok di balik bisnis Rendang Oma Keenan yang dimulai sejak 2017. Beliau menceritakan kepada detikFood soal perjalanan bisnisnya di kediaman sekaligus rumah produksi Rendang Oma Keenan di kawasan Bekasi (11/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helmiati menjelaskan bahwa nama 'Oma Keenan' itu diambil dari nama cucu laki-laki pertamanya yang bernama Keenan. "Bingung gitu ya mau kasih nama apa, akhirnya pakai nama cucu pertama saya, Keenan. Jadilah Rendang Oma Keenan," jelasnya.

Sosok pensiunan Operational Manager dari perusahaan kosmetik ini menceritakan bahwa sebelumnya ia telah bekerja sekitar 30 tahun lebih.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah masuk usia pensiun terus nothing to do, padahal biasanya saya repot sibuk ya, saya dulu kerja di perusahaan farmasi dan cosmetic manufacturing, itu saya geluti lebih dari 30 tahun," cerita Helmiati Wahas.

"Tadinya saya mau mengajar, terus saya coba-coba bikin rendang, kasih ke teman-teman, ternyata banyak yang suka. Akhirnya pesan kecil-kecilan," lanjutnya.

Sejak menawarkan rendang skala kecil itu, Helmiati Wahas akhirnya meneruskan bisnis rendang itu. Awalnya hanya usaha rumahan, kemudian berkembang dan Helmiati mulai memikirkan soal legalitas juga pengemasannya.

"Kalau misalnya ingin lebih luas lagi harus ada izin edar, nah itulah yang di bulan Agustus 2017 saya sudah dapat," kata Helmiati Wahas.

Rendang Oma Keenan Mulai Berkembang

Sejak mendapatkan izin edar dan legalitas untuk produk Rendang Oma Keenan, Helmiati kemudian mulai memikirkan pengemasan rendang yang lebih baik. Karena, awalnya ia hanya menggunakan plastik dan plastik mika biasa.

Helmiati mengikuti pelatihan dari pembinaan Pemerintah Kota Bekasi. Ia mempelajari tentang bagaimana memperpanjang masa simpan dan pengemasan yang baik.

Akhirnya, kini produk Rendang Oma Keenan sudah lebih berkembang. Kemasannya ada yang berupa pouch atau boks dengan pengemasan aluminium retort yang tahan terhadap panas serta masa simpan sampai 1 tahun.

Jenis Rendang yang dibuat

Helmiati menjelaskan bahwa dulu hanya menawarkan rendang daging sapi basah. Kini ia mengeksplor banyak varian, bahkan menyediakan juga rendang kering. Rendang Oma Keenan ini juga telah mendapatkan sertifikasi halal MUI.

Untuk rendang basah, ada variasi rendang tuna, jamur, hingga jengkol. Sedangkan yang kering ada rendang paru, rendang suwir, dan rendang talua (telur).

Rendang Oma Keenan Diekspor ke Selandia Baru

Rendang Oma Keenan, sosok pensiunan yang sukses menjual rendang sampai masuk pasar ekspor Selandia Baru.Rendang Oma Keenan, sosok pensiunan yang sukses menjual rendang sampai masuk pasar ekspor Selandia Baru. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Rendang Oma Keenan juga telah memasuki pasar ekspor Selandia Baru. Helmiati mengungkapkan bahwa proses penjualan Rendang Oma Keenan ke luar negeri itu tidak dilakukan secara mandiri, melainkan ada pihak ketiga.

"Ekspornya sudah dari 2021, kalau saya ekspornya nggak langsung, jadi saya melalui pihak ketiga perusahaan," ungkap Helmiati Wahas.

"Kita kirimnya ke perusahaan itu, kemudian mereka yang mengirimkan ke New Zealand (Selandia Baru). Karena UMKM seperti saya ini, yang bisa ekspor langsung itu masih sedikit, karena persyaratannya, seperti HACCP itu mesti ada, saya masih proses," sambungnya.

Helmiati melakukan ekspor produk selain rendang daging sapi. "Selain daging, karena mereka tidak terima daging dari Indonesia. Jadi yang banyak itu justru jengkol, jamur, singkong juga ada, kemudian pasta (bumbu) rendang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kisah Inspiratif: Tetap Produktif di Masa Pensiun Lewat Kreasi Rendang"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads