Bagi anak muda zaman sekarang, kedai kopi tak sekadar menjadi tempat menikmati secangkir kopi, tapi juga jadi wadah diskusi hingga kreatif. Konsep inilah yang coba dihadirkan Batoe Coffee.
Kedai kopi di tersebut berada di Jalan Raya Banjaran-Arjasari, Desa Batu Karut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Nampak bangunan tempat ngopi sangat simpel dan estetik. Dipadukan dengan warna abu-abu dan warna hitam. Tak hanya itu beberapa tanaman atau pohon turut ditanam demi membuat sejuknya saat berkunjung.
Salah satu pemilik Batoe Coffee, Ramdhan Pratama mengatakan bisnis kopi tersebut diawali dengan penjualan kopi beans di hulu. Kemudian tak lama bisnis tersebut dibarengi dengan adanya kedai kopi.
"Kita mulai sekitar tahun 2021 lalu. Awalnya ranah bisnisnya di hulu. Kemudian kita terpikirkan membuat kedai di daerah Banjaran yang waktu itu masih belum banyak kedai, waktu itu karena melihat potensi baru Covid belum banyak dan ada peluang," ujar Ramdhan, kepada detikJabar, Kamis (1/8/2024).
Ramdhan mengaku awalnya anak muda di wilayah tersebut harus nongkrong ke Kota Bandung. Makanya dirinya memutuskan untuk membuka tempat nongkrong bagi anak muda.
"Dulu banyak orang-orang kreatif yang belum terwadahi dalam hal nongkrong, ngobrol kegiatan kreatif yang nyaman dan enak dipakai kerja, dan mengekspresikan gaya mereka," katanya.
![]() |
Menurutnya nama kedainya diambil dari nama jalan tersebut. Kemudian diplesetkan dengan tujuan untuk terlihat lebih keren.
"Sebenarnya awal buka ini ngambil ide atas nama Jalan Batu, ini kan alamatnya Batu Karut. Terus saya buat dengan konsep industrial dan menyesuaikan dengan nama batu. Makanya dibikin simpel dan dibanyakin bebatuannya," jelasnya.
Ramdhan menjelaskan kebanyakan yang datang ke tempat kopinya adalah anak muda. Beberapa pekerja pun sering menghabiskan waktunya di Batoe Coffee.
"Kebanyakan yang ke sini anak muda, ya rata-rata 18-30 tahun. Tapi enggan menutup kemungkinan yang bekerja, terus keluarga juga suka ada yang berkunjung dan ngopi di sini," ucapnya.
Pihaknya mengungkapkan yang paling menarik adalah kopi yang dibuat adalah hasil bertanam secara mandiri. Makanya kedai tersebut turut menanam kopi secara mandiri di area hulu.
"Kita mayoritas pakai kopi Cimeuhmal. Terus ada juga beberapa kopi khas Jawa Barat," bebernya.
Harga kopi dan makanan di kedai tersebut dimulai dari harga Rp 18 ribu sampai Rp 35 ribu. Kemudian kedai tersebut buka dari jam 10.00 WIB sampai jam 22.00 WIB.
"Pelanggan mah dari Soreang, dari Kota Bandung, bahkan dari Jakarta juga ada, karena tertarik dengan varietass kopi kita," ucap Ramdhan.
Dia menambahkan ke depannya akan menyediakan area mini bar untuk para pencinta kopi. Dengan begitu, para pencinta kopi bisa menyeduh atau meracik kopi sendiri.
"Tapi ini nanti dibatasi ya, nggak tiap hari, kita targetkan dalam satu minggu dua kali. Jadi datang, silakan seduh sendiri, karena kopi itu banyak seninya, sesuai dengan cita rasa sendiri," tuturnya.
"Di tahun ke empat mudah-mudahan bisa buka cabang, tapi kita ini gak akan sama konsepnya, jadi kita kuatkan akarnya dulu, baru pengembangan yang lain," pungkasnya.
Artikel ini sudah tayang di detikjabar dengan judul "Batoe Coffee, Tempat Ngopi Nyaman dan Estetik di Bandung Selatan"
(aqr/adr)