Muslim dan Pipiet, Chef di Balik Ragam Menu Maknyus Hilton Madinah

Muslim dan Pipiet, Chef di Balik Ragam Menu Maknyus Hilton Madinah

Sudrajat - detikFood
Kamis, 30 Mei 2024 15:00 WIB
Muslim dan Pipiet, Chef di Balik Ragam Menu Maknyus di Hilton Madinah
Pipet, M. Hafez (Kepala Chef Hotel Hilton Madinah), Muslim (Foto: Sudrajat/detikcom)
Jakarta -

Di balik kelezatan sajian Nusantara yang disajikan di Hotel Hilton Madinah, ada peran 2 chef asal Indonesia. Begini cerita dari chef berbakat tersebut.

Selama 8 hari di Madinah untuk menunaikan ibadah Arbain, 87 calon Jemaah haji khusus Maktour sepertinya tak akan terlalu merindukan masakan khas di tanah air. Sebab di Hotel Hilton Madinah, selain menyediakan aneka menu Timur Tengah dan Western, juga ada sedikitnya enam menu tradisional Nusantara yang berganti setiap hari. Untuk hari Rabu misalnya ada ikan bakar, opor ayam, bakso, telor balado, nasi dan mi goreng, serta daging tunjang dan kerupuk warna-warni.

Rupanya hotel ini memiliki dua orang chef asal Indonesia, yakni Muslim (32 tahun) dan Pipiet Purwanto (50 tahun) yang bertugas menyiapkan menu-menu Nusantara. "Saya sudah 13 tahun bertugas menyiapkan aneka menu Nusantara untuk para jemaah haji dan umrah yang menginap di sini," kata Muslim kepada detikFood di sela makan siang di Restoran Marmara, Rabu (29/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia dibantu oleh Pipiet yang baru bergabung ke Hilton sejak lima bulan lalu. Mereka berdua yang bertugas di Hot Kitchen dibantu oleh sekitar 20 staf untuk membuat tumis, sop buntut, opor ayam, telur balado, bakso, nasi dan mie goring, ikan dan ayam bakar, serta lainnya.

Calon jemaah haji khusus Maktour santap siang di Restoran Marmara Hotel Hilton MadinahCalon jemaah haji khusus Maktour santap siang di Restoran Marmara Hotel Hilton Madinah Foto: Iqbal Arif Ismail / detikhikmah

"Menu Makassar seperti Coto dan Pisang Ijo pun sebetulnya bisa saja kami siapkan," ujar Muslim. Namun untuk pisang ijo akan terkendala bahan baku dan proses menggulung pisang dengan tepung secara manual. Padahal yang bisa melakukannya ya cuma dia dan Pipiet. "Kalau untuk kebutuhan Jemaah sebanyak seperti sekarang ini tentu butuh waktu sangat lama," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sekalipun baru lima bulan di Hilton, sejatinya Pipiet yang berasal dari Bekasi memiliki jam terbang jauh lebih lama. Dia antara lain pernah bertugas di Dubai - Uni Emirates Arab selama 10 tahun, Fairmont Mekkah (2009-2014), dan Saudi Airlines (2014-2021).

"Musim haji tahun lalu saya terlibat menyiapkan menu untuk 20 ribu Jemaah Indonesia. Kalau di Hilton sekarang ini harus menyiapkan menu untuk sekitar 600 jemaah Indonesia," ungkap Pipiet yang menimba ilmu bidang kuliner di Hotel Sahid Jaya dan Hotel Borobudur masing-masing selama 3 tahun.

Muslim dan Pipiet, Chef di Balik Ragam Menu Maknyus di Hilton MadinahPipet (kiri) bersama Bos Maktour, Muhammad Rocky Masyhur. Foto: Sudrajat/detikcom

Lelaki kelahiran 25 Juli 1975 itu menikah dengan Rita Lizani Zaini yang juga berprofesi sebagai chef. Rita pernah bertugas di Borobudur Intercontinental, Hyatt Regency Dubai, The Ritz Carlton Jakarta, dan Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. "Sekarang dia menjadi chef seorang menteri di lingkungan Kerajaan Arab Saudi," ujar Pipiet.

Putri sulungnya, dia melanjutkan, meski bergelar sarjana sastra Inggris juga bekerja di dunia perhotelan di Jepang. Anak ketiganya bekerja di bagian quality control laboratorium perusahaan farmasi, Sinde Budi, dan yang kedua tengah menekuni Bahasa Jepang agar bisa menyusul kakak sulungnya.

"Saya katakan kepada anak-anak, silahkan keluar dari rumah kemana pun karena rezeki Allah itu ada dimana-mana, karunia Allah itu maha luas," kata Pipiet.

Beberapa jemaah mengaku puas dan sangat enjoy dengan menu-menu yang tersaji. Jemmy Chandra Kenawas (65) dan Arif Ismail (41), misalnya, menyebut bakso dan tunjang cukup memenuhi selera mereka. "Baksonya lembut dan kuahnya maknyus," ujar Jemmy. "Bumbunya meresap dan daging tunjangnya empuk banget," imbuh Arif yang berdarah Minang.

(adr/adr)

Hide Ads