Bisnis kuliner menjadi ide usaha yang cocok untuk pemula. Tak hanya di Indonesia, kamu juga bisa menjajal usaha kuliner di luar negeri, seperti yang dilakukan Renu Lubis.
Bersama suaminya Eduard Roesdi, Renu mendirikan restoran Nona Manis di Oegstgeest, Belanda. Ya, negara Belanda dinilai potensial sebagai lokasi bisnis kuliner masakan Indonesia. Hal ini melihat besarnya jumlah diaspora di sana.
Renu mengatakan Nona Manis memiliki konsep unik dibandingkan dengan restoran makanan Indonesia lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsep hidangan masakan Indonesia dengan set course menu yang biasa digunakan oleh restoran-restoran barat menjadi daya tarik tersendiri di sini. Menunya pun jarang ditemui di Belanda seperti misalnya karedok, soto kudus, ikan arsik, ikan mangut, nasi ulam hingga siomay bandung," ujar Renu dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/5/2024).
Dalam menjalankan bisnis restoran ini, Renu berperan mengatur manajerial. Sementara sang suami, adalah chef yang bertugas untuk menjaga cita rasa dan kualitas hidangan.
Dia mengaku senang bisnisnya bisa berkembang. Bahkan Nona Manis telah mencapai Break Event Point (BEP) atau titik impas dalam waktu kurang dari satu tahun. Menurut Renu hal tersebut tidaklah mudah untuk segmen bisnis restoran.
"Tentunya, keberhasilan kami ini tidak lepas dari dukungan diaspora loan BNI, terutama untuk biaya sewa tempat di era pandemi lalu dan operasional restoran. Bahkan, BNI juga membantu kami untuk mendapatkan bahan baku dan kudapan dari Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas mengapresiasi langkah BNI yang mendukung perkembangan usaha diaspora RI.
"KBRI menghimbau para diaspora di Belanda untuk dapat memanfaatkan peluang bisnis terutama di bidang kuliner. Sebagai bank milik pemerintah yang Go Global, BNI memberikan respon positif dengan semakin banyak membiayai usaha-usaha restoran milik diaspora di Belanda," ujar Mayerfas.
Mayerfas mengatakan kesuksesan Renu dan Eduard menjalankan restoran Nona Manis hanya satu dari deretan keberhasilan BNI dalam membantu diaspora Indonesia di Belanda.
"Semakin (banyak) diaspora yang merasakan manfaat sejak BNI hadir di Belanda," katanya.
Mayerfas menambahkan dukungan BNI tidak terbatas pada kredit semata. Di sisi lain, BNI juga membantu dalam mendapatkan bahan baku dari Indonesia hingga berbagai keperluan transaksi perbankan antar negara.
"Kami dari KBRI berharap BNI dapat terus mengintegrasikan produk dan layanan perbankannya dengan program business matching agar diaspora pengusaha di luar negeri semakin terbantu," tutup Mayerfas.
(prf/ega)